Beranda Garut Dorong Generasi Muda Lestarikan Jaipong Lewat Pasanggiri Warak Satya II

Garut Dorong Generasi Muda Lestarikan Jaipong Lewat Pasanggiri Warak Satya II

Oleh, Redaksi
1 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Pasanggiri Jaipong Kreasi Warak Satya II berlangsung meriah di Gedung Art Center (Foto: Sofyan Fauzi/Diskominfo Kab. Garut)

SuaraGarut.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut memberikan apresiasi atas terselenggaranya Pasanggiri Jaipong Kreasi Warak Satya II yang mengusung tema "Gagah Rucita Waluya Jati Raharja". Acara berlangsung di Gedung Art Center, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pada Sabtu (4/10/2025).

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya melestarikan serta mengembangkan seni budaya Sunda, khususnya tari Jaipong. Para peserta yang mengikuti ajang tersebut tidak hanya berasal dari Kabupaten Garut, tetapi juga dari berbagai daerah lain di Jawa Barat.

Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Garut, Mia Herlina, mengapresiasi antusiasme peserta dan kerja keras panitia yang telah menyelenggarakan kegiatan dengan baik.

“Apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia, kepada ketua panitia beserta jajaran, dan juga kepada seluruh peserta yang saya dengar barusan dari ketua panitia bahwa ternyata peserta hari ini bukan saja hanya dari Kabupaten Garut tetapi juga hadir dari kabupaten-kabupaten lainnya. Luar biasa, tepuk tangan dulu ini,” ujar Mia.

Ia menilai, pasanggiri ini menjadi wadah yang tepat bagi generasi muda untuk mengembangkan kreativitas di bidang seni Jaipong. Mia juga berharap Jaipong dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah, karena memiliki nilai edukatif dan bisa menjadi keterampilan berharga bagi siswa.

“Saya sangat apresiasi kepada khususnya para pendidik, guru yang mudah-mudahan jaipongan ini menjadikan salah satu kurikulum di sekolah. Karena memang bisa menjadi bakat yang dari kecil bisa dipakai hingga dewasa nanti,” jelasnya.

Menurutnya, kemampuan menari Jaipong memiliki nilai tambah dalam berbagai kegiatan resmi, terutama pada momen penyambutan tamu dan acara kenegaraan.

“Di setiap momen apapun itu, baik di kenegaraan ataupun sebagainya, setiap kegiatan, ada kegiatan acara, pasti kita itu selalu ditampilkan, dan pasti selalu jadi orang yang paling utama terkait dengan penerimaan tamu, tampilan dan sebagainya,” katanya.

Mia juga mendorong para peserta agar terus mengasah kemampuan dan menjadikan seni Jaipong sebagai modal berharga dalam berbagai ajang seni dan budaya lainnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Yulis Nurfarida menegaskan bahwa Pasanggiri Jaipong Kreasi Warak Satya II tidak hanya sekadar perlombaan, tetapi juga bentuk nyata kepedulian terhadap pelestarian budaya Sunda.

“Ini bukan hanya sekadar pasanggiri, namun pada kesempatan ini, kita bersama-sama menjaga warisan budaya kita, khususnya dalam budaya Sunda,” tutur Yulis.

Ia menjelaskan, seni Jaipong bukan hanya sekadar gerakan tari, melainkan juga mengandung nilai pendidikan dan pembentukan karakter.

“Tadi Jaipong itu merupakan seni yang terlihat kelembutannya, bahwa seni itu Bapak/Ibu ada kaitannya dengan pembelajaran. Bukan hanya sekadar gerak saja, tetapi di sana ada kolaborasi, nilai estetika, sikap, kreativitas, dan utamanya membentuk karakter anak,” tambahnya.

Yulis berharap, pembelajaran melalui seni tari dapat menanamkan etika dan sopan santun kepada anak-anak sejak dini.***

 

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.