Beranda Ketika Ekonomi Menggoyang Rumah Tangga: Buruh Garut Tuntut Lapangan Kerja bagi Kaum Laki-Laki

Ketika Ekonomi Menggoyang Rumah Tangga: Buruh Garut Tuntut Lapangan Kerja bagi Kaum Laki-Laki

Oleh, Redaksi
7 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Ilustrasi perceraian, buruh tuntu lapangan kerja bagi kaum laki-laki/haibunda

SuaraGarut.id – Ratusan buruh yang tergabung dalam Aliansi Gruduk Garut Darurat Upah Layak menggelar aksi di depan Kantor Bupati Garut, Selasa (11/11/2025). Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut untuk segera membuka lapangan kerja bagi kaum laki-laki, sebagai upaya mengatasi meningkatnya angka perceraian akibat tekanan ekonomi.

Ketua Aliansi Gruduk Garut Darurat Upah Layak, Sopian, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan dari Kantor Urusan Agama (KUA) mengenai tingginya angka perceraian di Garut yang telah mencapai ribuan kasus.

“Kami mendapat laporan dari kantor urusan agama bahwa pengadilan agama sudah menerima ribuan angka perceraian yang salah satunya itu gara-gara faktor ekonomi,” ujar Sopian.

Ia menilai, penyebab utama kondisi tersebut adalah minimnya lapangan pekerjaan bagi laki-laki di Garut. Menurutnya, saat ini banyak perusahaan yang lebih memprioritaskan tenaga kerja perempuan dibandingkan laki-laki.

“Jadi untuk laki-laki penyerapan tenaga kerjanya minim, dan susah banget untuk mendapatkan pekerjaan di Garut apalagi di luar,” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya mendesak Pemkab Garut agar membuka lebih banyak lapangan kerja bagi laki-laki. Sopian menilai langkah ini penting guna menekan angka perceraian dan memperbaiki kondisi ekonomi keluarga di Garut.

“Makanya kami mohon kepada pemerintah supaya membuka lapangan kerja bagi laki-laki, setiap perusahaan-perusahaan nanti bisa komunikasi dengan bupati supaya perusahaan itu bisa membuka lowongan bagi laki-laki,” ujarnya.

Sopian menambahkan, tersedianya lapangan kerja bagi laki-laki tidak hanya akan memperbaiki taraf ekonomi, tetapi juga menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.

“Ya, supaya taraf ekonominya meningkat dan mungkin untuk hubungan keluarganya pun bisa lebih harmonis karena tanggung jawab sebagai laki-laki bisa terpenuhi untuk menafkahi keluarganya,” pungkasnya.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.