Beranda Optimasi Lahan Jadi Langkah Konkret Garut Tingkatkan Produksi dan Kesejahteraan Petani

Optimasi Lahan Jadi Langkah Konkret Garut Tingkatkan Produksi dan Kesejahteraan Petani

Oleh, Redaksi
1 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Dinas Pertanian Garut menggelar Pengarahan Teknis Kegiatan Optimasi Lahan Kluster 4 Tahun Anggaran 2025 di Aula Distan Garut/Diskominfo Kab. Garut

SuaraGarut.id – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Garut terus berupaya meningkatkan produktivitas pangan daerah dalam rangka mendukung target swasembada pangan nasional. Salah satu langkah nyata dilakukan melalui kegiatan Pengarahan Teknis Kegiatan Optimasi Lahan Kluster 4 Tahun Anggaran 2025 yang digelar di Aula Distan Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Jumat (31/10/2025).

Kegiatan tersebut diikuti oleh 35 kelompok tani dari 16 kecamatan di Kabupaten Garut, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah untuk memperluas dampak positif program peningkatan produksi pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, dalam arahannya menyampaikan apresiasi kepada para petani dan penyuluh yang telah bekerja keras di lapangan. Ia mengungkapkan bahwa berkat kerja sama semua pihak, produksi pertanian di Garut meningkat hingga 14 persen.

"Syukur alhamdulilah dengan kerja keras para petani, para penyuluh yang bahu membahu di lapangan tidak mengenal lelah, alhamdulilah di Garut ini ada peningkatan produksi sekitar 14%," ujar Haeruman.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antarinstansi, termasuk peran TNI dan Kejaksaan. Keterlibatan TNI, terutama Babinsa dan Danramil, dilakukan dalam rangka pendampingan dan pengawalan di lapangan untuk mendukung swasembada pangan.

Sementara itu, Kejaksaan berperan dalam fungsi pengawasan sesuai dengan Memorandum of Understanding (MoU) di tingkat pusat agar pelaksanaan program berjalan transparan dan akuntabel.

"Demikian pun, kalau Kejaksaan itu nguriling (keliling), satu-satu dicek. Ini yang saya kira salah satu upaya kita di dalam pengawalan pendampingan kegiatan supaya kegiatan swasembada pangan ini terus meningkat, masyarakat juga bisa menikmati hasilnya," tambahnya.

Haeruman juga mengingatkan pentingnya memperkuat kelembagaan kelompok tani. Melalui program optimasi lahan ini, diharapkan Indeks Pertanaman (IP) sawah dapat meningkat dari sekali menjadi minimal dua kali panen dalam setahun.

Terkait pendanaan, Haeruman menegaskan bahwa seluruh dana kegiatan berasal dari pemerintah pusat dan disalurkan langsung ke rekening kelompok tani. Ia mengimbau agar dana digunakan sesuai peruntukan demi kepentingan bersama.

Dalam kesempatan itu, Haeruman juga menyampaikan kabar baik terkait penurunan harga pupuk bersubsidi. Harga pupuk Urea turun dari Rp2.200 menjadi Rp1.800 per kilogram, sementara NPK Phonska dari Rp2.300 menjadi Rp1.830 per kilogram.

"Berbagai upaya pemerintah terus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani," tutupnya.

Sementara itu, Komandan Kodim 0611/Garut, Letkol Inf Andrik Fachrizal, menekankan pentingnya pertanggungjawaban dalam pelaksanaan kegiatan, baik secara moral maupun administratif.

“Kalau kita melihat sekarang sudah tanggal 31 Oktober, jadi bapak-bapak ibu-ibu punya waktu 2 bulan. Dalam waktu dua bulan ini mampu atau tidak. Saya rasa mampu kalau kita mau untuk bekerja. Kalau kita mau berusaha,” tegas Dandim Andrik.

Ia berharap tren peningkatan produksi gabah kering Garut yang telah mencapai 14 persen atau sekitar 8 ribu ton hingga September lalu dapat terus berlanjut.

Letkol Andrik juga mengingatkan agar anggaran yang diterima kelompok tani dimanfaatkan secara maksimal sesuai prioritas, guna mendorong hasil pertanian yang lebih optimal.

Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah narasumber dari Kodim 0611/Garut, Kejaksaan Negeri Garut, dan Polres Garut.

 

Caption:

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.