Serangan 100 Roket Hizbullah Porak-porandakan Israel
SuaraGarut.id - Kelompok Lebanon Hizbullah meluncurkan sekitar 100 roket ke Haifa dan wilayah Krayot di Israel utara, menurut laporan media Israel.
Laporan Israel menunjukkan ini adalah serangan roket terberat dan penembakan paling intens di wilayah tersebut sejak dimulainya perang.
Roket tersebut dilaporkan diluncurkan dari lokasi perbatasan, wilayah yang sebelumnya diklaim militer Israel berada di bawah kendalinya.
Korban langsung dilaporkan di wilayah Krayot, dengan kru ambulans dikirim menyusul laporan awal. Menurut Times of Israel, sebanyak tiga orang terluka di Bi’ina.
Serangan rudal berat tersebut juga menargetkan Haifa, serta Rute 22 di Kiryat Bialik dan Kiryat Ata. Sirene berbunyi di seluruh Haifa, Krayot, Galilea tengah, dan zona industri antara Acre dan Krayot.
Wali Kota Haifa Yona Yahav mengatakan kepada Channel 12 bahwa skala serangan itu termasuk yang terbesar sejak Hizbullah mulai menembaki kota-kota di utara pada 8 Oktober.
Koresponden Al-Mayadeen melaporkan salvo rudal terbaru ke Israel utara mencakup dua rudal balistik, yang menandakan peralihan ke persenjataan tingkat tinggi.
Hizbullah mengaku bertanggung jawab, dengan menyatakan mereka menargetkan "basis pelatihan untuk Brigade Paratroopers di permukiman Karmiel.
" Serangan itu terjadi hanya satu hari setelah pernyataan Menteri Pertahanan Israel yang baru diangkat, Israel Katz, yang mengklaim "Israel telah mengalahkan Hizbullah".
"Sekarang tugas kita adalah terus memberikan tekanan untuk menghasilkan buah dari kemenangan itu," ujar Katz dalam upacara di kementerian luar negeri Israel pada hari Minggu.
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada 7 Oktober 2023, gerakan Lebanon Hizbullah telah terlibat secara langsung, tetapi relatif terbatas dalam perang melawan pendudukan Israel.
Israel meningkatkan agresinya dengan serangan teror siber pada tanggal 17 dan 18 September, yang menewaskan 37 orang termasuk anak-anak, dan melukai sekitar 3000 orang lainnya, melansir Sindonews.
Hal ini terjadi bersamaan dengan serangkaian pembunuhan para pemimpin Hizbullah, termasuk Sekretaris Jenderal partai perlawanan Hassan Nasrallah pada tanggal 27 September.
Perkembangan ini bertepatan dengan pengeboman dan serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh militer Israel di berbagai kota di Lebanon, khususnya di selatan, Bekaa, dan distrik selatan Beirut.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan pada tanggal 10 November bahwa 3.189 warga Lebanon tewas dan 14.078 orang lainnya terluka sejak dimulainya agresi Israel di Lebanon.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.