Beranda Ulama Iran Tawarkan Hadiah Fantastis untuk Siapa Pun yang Bawa Kepala Trump

Ulama Iran Tawarkan Hadiah Fantastis untuk Siapa Pun yang Bawa Kepala Trump

Oleh, Redaksi
2 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Presiden Amerika Serikat Donald Trump/ABC News

SuaraGarut.id - Seorang ulama Iran bernama Mansour Emami memicu kontroversi besar setelah secara terbuka menawarkan hadiah sebesar 100 miliar Tomans atau sekitar Rp 18,5 miliar bagi siapa saja yang berhasil membunuh mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan membawa kepalanya.

Dalam pidato berbahasa Azeri seperti dikutip dari Iran International, Jumat (11/7/2025), Emami yang menjabat sebagai Direktur Organisasi Dakwah Islam di Provinsi Azerbaijan Barat, menyampaikan:

“Kami akan memberikan 100 miliar Tomans (setara US$ 1,14 juta atau Rp 18,5 miliar) kepada siapa pun yang membawa kepala Trump.” melansir dari media Iran Internasional via Detik

Tak hanya itu, dua ulama senior Iran lainnya turut mengeluarkan fatwa yang menyerukan pembunuhan terhadap Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan mendapat dukungan dari sekitar 10 ulama negara lainnya. Fatwa ini bahkan memicu penggalangan dana publik secara online, termasuk melalui situs thaar.ir, yang melaporkan telah mengumpulkan lebih dari US$ 20 juta (Rp 324,4 miliar).

Meskipun demikian, belum ada konfirmasi resmi atas validitas jumlah dana yang terkumpul tersebut.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dalam wawancara dengan Tucker Carlson yang disiarkan pada Senin (7/7), mencoba menjauhkan pemerintah dari seruan pembunuhan ini.

“Sepengetahuan saya, mereka tidak mengeluarkan dekrit atau fatwa terhadap individu mana pun atau terhadap Donald Trump. Ini tidak ada hubungannya dengan pemerintah Iran atau pemimpin tertinggi Iran (Ayatollah Ali Khamenei),” tegas Pezeshkian.

Sebelumnya, ulama garis keras Alireza Panahian, yang dikenal dekat dengan Khamenei, menyerukan umat Muslim untuk membunuh Trump dan Netanyahu sebagai balasan atas ancaman terhadap Khamenei saat konflik 12 hari pada Juni lalu. Ia mengutip fatwa yang menyebut pelaku ancaman terhadap pemimpin Muslim sebagai "mohareb" atau musuh Tuhan.

Dua ulama senior, Ayatollah Naser Makarem Shirazi dan Ayatollah Hossein Nouri Hamedani, juga mengeluarkan fatwa serupa terhadap Trump dan Netanyahu.

“Setiap rezim atau individu yang mengancam para pemimpin Umat Islam dan bertindak berdasarkan ancaman tersebut memenuhi syarat sebagai seorang mohareb,” kata Shirazi.

 

Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah Amerika Serikat maupun Israel.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.