Adu Jurus Dua Calon Wakil Bupati Milenial di Pilkada Garut 2024 Berebut Suara GenZ
Suara Garut - Pilkada Kabupaten Garut tahun 2024 diramaikan oleh dua pasangan calon. Yakni Paslon nomor urut 01, Helmi Budiman-Yudi Nugraha dan Paslon nomor urut 02, Syakur Amin-Putri Karlina.
Yang menjadi menarik dari Pilkada Garut kali ini, adalah perihal umur para calon kepala daerah. Kedua Cawabup, diketahui tergolong Generasi X, sedangkan dua wakilnya merupakan Generasi Milenial.
Helmi Budiman diketahui lahir pada 5 Mei 1971 di Tasikmalaya. Artinya, Helmi saat ini berumur 53 tahun. Sedangkan Wakilnya, Yudi Nugraha lahir di Garut pada 17 Januari 1982, dia kini berumur 42 tahun.
Sementara Cawabup lainnya, Syakur Amin merupakan kelahiran Garut, 6 Januari 1968. Syakur, sekarang berusia 56 tahun. Sedangkan Putri Karlina, lahir di Garut tanggal 14 Maret 1993 dan kini berumur 31 tahun.
Hadirnya dua Cawabup Milenial di Pilkada Garut 2024 ini, sedikitnya akan berpengaruh terhadap pilihan para pemilih di Kabupaten Garut, yang didominasi oleh Generasi Milenial dan Generasi Z.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Garut, Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sudah ditetapkan di Pilkada Garut ini sebanyak 2.005.168 orang.
Dari jumlah tersebut, 53 persen pemilih diketahui merupakan Milenial dan Gen Z. Terdiri dari 643.229 pemilih dari kalangan Generasi Milenial, dan 420.538 pemilih dari kalangan Generasi Z.
Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Cecep Darmawan mengatakan, eksistensi dua Cawabup Milenial ini, sedikitnya bakal menjadi daya tarik bagi para pemilih dari kalangan Generasi Milenial dan Z.
"Karena itu, maka semua calon harus punya strategi bagaimana meraih pemilih dari kalangan tersebut. Kampanye, main di medsos, itu juga bagian dari strategi yang harus dimainkan keduanya," kata Cecep.
Cecep menjelaskan, baik Paslon Helmi-Yudi maupun Syakur-Putri harus memiliki program yang lebih milenial untuk ditawarkan kepada pemilih. Sebab, saat ini pemilih pemula di Pilkada Garut juga dianggap sangat krusial suaranya.
"jangan dianggap gampang juga. Ini kan pemilih pemula yang milenial saya yakin potensial. Lebih dari 50 persen," ungkap Cecep.
Lebih lanjut, kata Cecep, para pemilih pemula di Kabupaten Garut akan menggunakan metode rational choice dalam menentukan pilihannya di Pilkada Garut.
"Artinya, dia tidak terikat dengan partai dan ideologinya. Mereka rational choice, rasional. Mana yang paling realistis dan bisa meraih sekian banyak dukungan atau harapan," pungkas Cecep.
Cawabup 01, Yudi Nugraha mengaku sudah punya jurus jitu untuk meraih lebih banyak suara dari segmentasi tersebut. Yudi mengaku punya beragam kebijakan yang akan berpihak kepada anak muda.
"Kami ini bersama anak muda Garut dari mulai karakter dan kepribadian kami sangat paham. Bagaimana membawa anak muda Garut sesuai dengan apa yang ada dalam pikirannya," ucap Yudi Nugraha kepada detikJabar belum lama ini.
Sementara Cawabup 02, Luthfianisa Putri Karlina mengaku tidak ada strategi khusus yang dipersiapkannya untuk bisa meraih lebih banyak suara dari kalangan pemilih muda. Menjadi diri sendiri, kata Putri, adalah kuncinya.
"Menjadi seoriginal mungkin. Seasli mungkin. Karena menurut aku, milenial tidak suka dibuat-buat. Jadi, tidak sulit menjadi original, dengan memahami karakter milenial. Alhamdulillah saya adalah milenial dan mengerti betul apa yang menjadi keresahan milenial dan generasi Z," kata Putri.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.