Beranda Anak Penyanyi Machica Mochtar Ditangkap Polisi Hingga Patah Tulang Hidung saat Ikut Demo Tolak Revisi UU Pilkada

Anak Penyanyi Machica Mochtar Ditangkap Polisi Hingga Patah Tulang Hidung saat Ikut Demo Tolak Revisi UU Pilkada

Oleh, Redaksi
2 bulan yang lalu - waktu baca 1 menit
Machica Mochtar dan anaknya Iqbal Ramadhan (Foto: Instagram/@machicamochtar70)

SUARAGARUT.id - Anak penyanyi Dangdut Machica Mochtar, yakni Iqbal Ramadhan ditangkap pihak kepolisian usai ikut demo tolak revisi UU Pilkada di depan gedung DPR RI, pada Kamis 22 Agustus 2024.

Machica Mochtar mengaku mendapat kabar penangkapan Iqbal Ramadhan dari kerabatnya yang menerima informasi bahwa sang anak ditangkap.

"Dari tantenya. Tantenya mendapat informasi dari temen-temennya Iqbal, jadi dia nelpon saya ngasih tau kalau Iqbal ditangkap kemaren sore ya," kata Machica, dikutip SuaraGarut dari Pikiran Rakyat pada 24 Agustus 2024.

Berdasarkan informasi yang didapatkannya, Machica mengungkapkan kalau anaknya mengalami patah hidung ketika ditangkap Polisi.

Ia kemudian mendatangi Polda Metro Jaya, tempat Iqbal ditahan untuk menjemputnya dan dibawa ke rumah sakit agar anaknya yang mengalami patah hidung dapat menerima perawatan lebih baik serta melakukan visum.

Ketika ditanya awak media terkait langkah apa yang akan diambilnya, Machica mengaku belum mengetahui, sebab ia belum mengetahui secara pasti kondisi anaknya.

"Saya belum tau ini, saya kan baru mau ketemu anak saya, belum tau keadaannya bagaimana. Tapi yang pasti mau lihat dulu kondisinya baru saya ambil tindakan apa yang saya harus lakukan," ungkapnya.

Machica juga menuturkan bahwa sang anak merupakan aktivis, bahkan pernah menjadi ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Al Azhar.

Dilansir dari Kompas.com, adapun saat ini Iqbal menjabat sebagai Asisten Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.

Selain Iqbal, ada sekitar 130 massa aksi yang ditangkap Polisi sebagai mana disampaikan Kapolda Metro Jaya, Ade Ari.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.