Beranda BKKBN Jabar Ajak Ayah Lebih Terlibat dalam Pengasuhan Lewat Gerakan GEMAR

BKKBN Jabar Ajak Ayah Lebih Terlibat dalam Pengasuhan Lewat Gerakan GEMAR

Oleh, Redaksi
4 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jawa Barat, Dadi Ahmad Roswandi/IST

SuaraGarut.id — Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jawa Barat, Dadi Ahmad Roswandi, menegaskan pentingnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak sebagai langkah memperkuat ketahanan keluarga serta mencegah berbagai persoalan perkembangan remaja.

Dalam kegiatan sosialisasi Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) bersama IPKB Jabar, Dadi menjelaskan bahwa tema akhir tahun ini difokuskan pada Gerakan Ayah Mengambil Rapot Anak ke Sekolah (GEMAR). Gerakan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Nomor 14 Tahun 2025 yang mendorong pemerintah daerah di seluruh Indonesia untuk menerapkan regulasi pendukung.

“GEMAR bukan sekadar seremoni. Ini menunjukkan kontribusi ayah bukan hanya mencari nafkah, tetapi hadir dalam proses tumbuh kembang anak,” ujar Dadi pada Kamis 11 Desember 2025.

Ia menjelaskan bahwa struktur keluarga modern telah mengubah pembagian peran antara ayah dan ibu menjadi lebih setara. Kini, ayah didorong untuk ikut berperan aktif, mulai dari mengantar anak ke sekolah hingga membantu mengerjakan PR dan memantau kondisi mental anak.

Menurut Dadi, data UNICEF menunjukkan lebih dari 20 persen anak Indonesia mengalami fatherless, yaitu kehilangan figur ayah meskipun secara fisik tinggal satu rumah. Kondisi tersebut berdampak pada melemahnya komunikasi keluarga dan munculnya berbagai masalah kesehatan mental remaja. Selain itu, 33 persen remaja juga tercatat memiliki isu kesehatan mental, mulai dari stres hingga perasaan tidak aman (insecure).

Ia turut menyoroti fenomena penyalahgunaan staycation oleh remaja serta meningkatnya risiko pergaulan bebas. “Kalau ayah tidak hadir, anak mencari figur lain di luar, termasuk yang berpotensi memberi pengaruh negatif,” ujarnya.

BKKBN juga memaparkan bahwa hanya 37 persen anak usia 0–17 tahun yang diasuh lengkap oleh kedua orang tua, sedangkan sisanya dibesarkan oleh orang tua tunggal atau keluarga lain. Kondisi ini, menurut Dadi, semakin menegaskan urgensi penguatan peran ayah agar generasi muda tidak menjadi “lose and lost generation”.

Melalui GATI dan GEMAR, BKKBN Jabar mendorong transformasi pola pengasuhan menjadi lebih kolaboratif antara ayah dan ibu untuk menciptakan lingkungan keluarga yang sehat, komunikatif, dan penuh dukungan.

"Wij ingin tumbuh kembang anak menjadi optimal. Ayah dan ibu harus hadir bersama dengan kerja keras, ketulusan, dan kepedulian,” kata Dadi.

 

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan apresiasi kepada media dan Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Jabar yang terus mendukung program Bangga Kencana di Jawa Barat, serta memberikan penghargaan kepada komunitas ayah teladan di Garut dan Kabupaten Bandung Barat.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.