Beranda Disdik Jabar: Penambahan Kuota Kelas Bukan untuk Matikan Sekolah Swasta

Disdik Jabar: Penambahan Kuota Kelas Bukan untuk Matikan Sekolah Swasta

Oleh, Redaksi
12 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Ilustrasi belajar di sekolah SMA/smasdarussaadahglp3

Penambahan Kuota Kelas Demi Cegah Anak Putus Sekolah

SuaraGarut.id - Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) menanggapi polemik terkait kebijakan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang menambah jumlah siswa per kelas di sekolah negeri dari 36 menjadi maksimal 50 orang. Meski menuai protes, terutama dari sekolah swasta, kebijakan ini tetap dijalankan sesuai Kepgub Nomor 463.1/Kep.323-Disdik/2025.

Kadisdik Jabar Purwanto menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk mencegah anak-anak dari kelompok rentan putus sekolah.

"Semangatnya adalah untuk mencegah anak-anak yang dikhawatirkan tidak sekolah karena persoalan geografis, afirmatif, bisa karena bencana, atau karena anak yatim miskin, susah administrasi kependudukannya dan itu kita temukan. Nah, Kepgub ini untuk menolong itu," ujar Purwanto, Selasa (8/7), dikutip dari detikJabar.

Ia memberi contoh anak dari keluarga bercerai yang tak memiliki dokumen kependudukan sesuai domisili. "Nah, yang kayak gini kan mesti diselamatin. Udah miskin, enggak punya bapak, administrasi kependudukannya enggak ada. Hal-hal seperti ini juga harus kita antisipasi," jelasnya.

Purwanto menambahkan, penambahan rombongan belajar (rombel) dilakukan secara selektif di wilayah padat penduduk dan dekat domisili keluarga tidak mampu (KETM).

Terkait kekhawatiran sekolah swasta, ia menegaskan bahwa sekolah nonnegeri tetap memiliki peluang besar menampung siswa. "Dari lulusan kita sekitar 700 ribuan, itu masih ada sekitar 400 ribuan anak yang tidak tertampung di negeri, bahkan setelah penambahan rombel," ucapnya.

Purwanto juga memastikan jumlah 50 siswa per kelas bukan angka mutlak. "50 itu bukan angka mati. Jadi dia bisa 37, bisa 48, bisa 45. Itu maksimal. Dan itu disesuaikan dengan kondisi sekolah," jelasnya.

Untuk mengatasi kepadatan, Pemprov Jabar menargetkan pembangunan 661 ruang kelas baru dan 15 sekolah baru. Anggaran sebesar Rp300 miliar disiapkan untuk pembangunan ruang lengkap dengan mebel dan toilet.

 

"Kalau sekarang 50, nanti akan ditambah ruang kelas di situ. Jadi bisa kembali normal ke angka 36 kalau udah ditambah," kata Purwanto.

Sumber CNN Indonesia 

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.