Inisiatif Sopir Angkot Pasang Banner Putri Karlina, Sebut Apresiasi Atas Advokasi Hukum Armada KKSU Leles
Suara Garut - Calon Wakil Bupati Garut nomor urut 2, Luthfianisa Putri Karlina, semakin mendapat simpati dari berbagai kalangan, khususnya bagi sopir angkot. Baru-baru ini, para pengemudi angkot di Garut menyampaikan apresiasi atas kepedulian Putri terhadap permasalahan yang mereka hadapi.
Anwar Hidayat, Ketua KKSU Leles, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas tindakan cepat Putri dalam merespons keluhan para sopir angkot terkait maraknya aksi premanisme dan pungutan liar.
"Bu Putri ini benar-benar peduli dengan kami. Beliau langsung bertindak setelah kami menyampaikan keluhan," ujar Anwar.
Sebelumnya, Putri telah berhasil mengadvokasi pengusaha angkot yang menghadapi masalah hukum, pada pertengahan September lalu.
Kini, atas inisiatifnya, kepolisian pun gencar menggelar razia untuk memberantas aksi premanisme di sejumlah ruas jalan di Garut.
"Terima kasih Bu Putri, terima kasih Polres Garut. Semoga Garut jadi kota yang aman dan kondusif," tambah Anwar.
Dalam aksi mogok sopir angkot beberapa waktu lalu, Putri telah menegaskan komitmennya untuk memberantas premanisme dan pungutan liar.
"Meski saya perempuan, saya tidak takut untuk memberantas premanisme. Garut harus menjadi kota yang aman dan nyaman," tegas Putri.
Menindaklanjuti laporan dan aspirasi masyarakat, Polres Garut telah meningkatkan patroli dan razia di sejumlah titik yang rawan aksi premanisme. Dalam satu pekan terakhir, puluhan orang telah diamankan dan sejumlah barang bukti berhasil disita.
"Upaya ini dilakukan untuk menciptakan situasi keamanan yang kondusif menjelang pilkada," ujar Kasi Humas Polres Garut, Ipda Adi Susilo.
Polisi fokus pada sejumlah titik yang sering menjadi lokasi aksi premanisme, seperti Jalan Raya Copong, Jalan Tanjung, dan Jalan KH. Anwar Musaddad. Selain itu, kawasan perkotaan juga menjadi sasaran operasi, termasuk Jalan Cimanuk, Jalan Sudirman, dan Jalan Pasundan.
Aksi premanisme yang kerap terjadi telah merugikan banyak pihak, terutama para sopir angkot yang dipaksa memberikan uang kepada para pelaku. "Tindakan ini sangat merugikan kami. Berkat bantuan Bu Putri dan pihak kepolisian, kami merasa lebih aman sekarang," ungkap salah seorang sopir angkot.
Setelah diamankan, para pelaku akan dilakukan pendataan dan pembinaan. "Kami berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pemkab Garut untuk dilakukan langkah selanjutnya," pungkas Adi.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.