Kapal Perang Canggih Australia HMAS Adelaide Berlabuh di Jakarta, Ini Misinya
SuaraGarut.id - Kapal perang milik Angkatan Laut Australia, HMAS Adelaide, bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa pagi 19 November 2024.
HMAS Adelaide yang berukuran besar dengan lambung berwarna abu-abu bersandar di terminal III, Gate 9, Dermaga 208 Pelabuhan Tanjung Priok pada Selasa 19 November 2024 sekitar pukul 11.00 WIB.
Kapal perang Australia ini disambut secara meriah oleh personel TNI yang turut menghadirkan aksi atraktif dari marching band. Kehadiran kapal ini menarik perhatian banyak pihak, menandai momen penting dalam hubungan bilateral Indonesia dan Australia.
Tak hanya penghormatan militer, penyambutan ini juga diramaikan dengan kehadiran tarian tradisional khas Indonesia, menunjukkan keramahan budaya yang menjadi ciri khas negeri ini. Di atas kapal, terlihat ratusan prajurit Australia mengenakan seragam militer abu-abu gelap, berdiri rapi dengan penuh wibawa.
Para personel ADF, termasuk Captain Troy Duggan, Commander Warren Berkeley, dan Commodore Michael Harris OAM, RAN, tampak terkesan dengan sambutan hangat yang diberikan. Kapal ini tidak hanya membawa personel militer, tetapi juga dilengkapi berbagai perlengkapan canggih, seperti tank tempur, helikopter ukuran sedang, hingga kapal-kapal kecil yang disimpan rapi di sisi kanan dan kiri kapal induk.
Kehadiran armada ini menonjolkan teknologi dan persiapan militer yang impresif.
Setelah bersandar, delegasi ADF langsung disambut oleh Wadanlantamal III, Kolonel Laut (P) Whisnu Kusardianto, didampingi oleh Asrena Lantamal III, Kolonel Laut (S) Lusyanto Januar, beserta jajaran perwira TNI AL lainnya.
Pada kesempatan ini, Kolonel Lusyanto menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kunjungan HMAS Adelaide dan menegaskan pentingnya kerja sama yang terus terjalin erat antara kedua negara.
“Kami merasa terhormat dapat menerima kehadiran teman-teman dari Angkatan Laut Australia. Kunjungan ini tidak hanya mempererat hubungan persahabatan, tetapi juga memperkuat kolaborasi di berbagai bidang, terutama dalam menjaga stabilitas kawasan,” ujar Kolonel Lusyanto melansir dari Viva, Rabu.
Sementara Commander Indo-Pacific Endeavour (IPE) 2024, Commodore Michael Harris OAM, RAN, juga menegaskan pentingnya momen ini dalam mempererat hubungan strategis antara kedua angkatan laut. Ia menyatakan bahwa kerja sama antara TNI dan ADF telah terjalin selama bertahun-tahun dan terus berkembang dalam berbagai bentuk.
“Hubungan antara Australia dan Indonesia didasarkan pada rasa saling percaya dan kerja sama yang solid. Indo-Pacific Endeavour 2024 merupakan simbol nyata dari visi bersama untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang damai dan stabil,” ujar Commodore Harris.
Sebagai penutup dari momen bersejarah ini, kedua belah pihak saling bertukar cenderamata sebagai simbol hubungan baik dan kolaborasi yang terus berkembang. Pertukaran ini diharapkan menjadi pengingat akan pentingnya kerja sama yang saling menguntungkan dalam menghadapi tantangan di kawasan Indo-Pasifik.
Kunjungan HMAS Adelaide ini tidak hanya menjadi bukti nyata dari hubungan persahabatan antara Indonesia dan Australia, tetapi juga menegaskan komitmen kedua negara untuk terus bekerja sama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan yang semakin strategis ini.
Terbuat dari baja konvensional yang solid, kapal ini mampu membawa beban hingga 27.800 ton. Kecepatan maksimumnya mencapai 20 knot, dengan daya jelajah hingga 6.000 mil laut. Sebagai salah satu kapal terbesar di jajaran armada Angkatan Laut Australia, Adelaide merupakan simbol kekuatan militer yang mengesankan.
Kapal perang ini tidak hanya berfungsi untuk operasi militer, tetapi juga dilengkapi berbagai fasilitas pendukung modern. Bagian medis, misalnya, memiliki ruang operasi lengkap, peralatan rontgen canggih, fasilitas kesehatan gigi, serta sejumlah tempat tidur untuk pasien yang membutuhkan perawatan intensif.
Dapur kapal juga mampu memproduksi lebih dari 4.000 porsi makanan setiap hari, memastikan kebutuhan seluruh personel di atas kapal dapat terpenuhi tanpa hambatan. Sejak diresmikan pada 4 Desember 2015, HMAS Adelaide tidak hanya digunakan untuk operasi militer tetapi juga sering terlibat dalam misi diplomasi dan kemanusiaan.
Kapal ini berperan penting dalam misi penyelamatan serta evakuasi, khususnya saat terjadi bencana alam.
Kemampuan untuk mendukung operasi amfibi juga menjadikannya aset yang sangat bernilai dalam skenario militer maupun non-militer.
Kunjungan HMAS Adelaide ke Tanjung Priok merupakan bagian dari latihan gabungan dalam program Indo-Pacific Endeavour (IPE) 2024. Dalam latihan ini, pasukan Australia bersama TNI mensimulasikan skenario penyelamatan warga sipil dalam misi kemanusiaan.
Program ini bertujuan mempererat kerja sama pertahanan sekaligus menegaskan komitmen kedua negara terhadap stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
Sebelum tiba di Jakarta, kapal HMAS Adelaide lebih dulu singgah di Banyuwangi pada 10 November dan Situbondo pada 15 November 2024. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari rangkaian perjalanan diplomatik dan latihan bersama.
Setelah menyelesaikan agenda di Tanjung Priok, kapal ini dijadwalkan melanjutkan misinya ke Singapura, melengkapi program Indo-Pacific Endeavour tahun ini.
Kehadiran HMAS Adelaide tidak hanya mencerminkan kekuatan teknologi militer Australia, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya kerja sama antarnegara dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.