Beranda Kekerasan Terhadap Perempuan Masih Tinggi, Women at The Center Dukung Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender

Kekerasan Terhadap Perempuan Masih Tinggi, Women at The Center Dukung Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender

Oleh, Redaksi
1 bulan yang lalu - waktu baca 3 menit
Foto bersama Pelatihan Fasilitator Komunitas Kelompok Dewasa/ Orangtua sudah selesai dilaksanakan pada 21-23 Oktober 2024/Fatayat NU

Suara Garut - Pimpinan Cabang Fatayat Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Garut bekerjasama dengan Yayasan Pulih didukung program kerjasama Pemerintah Republik Indonesia dan United Nations Population Fund (UNFPA), serta didukung oleh Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut.

Menyelenggarakan Pelatihan Fasilitator Komunitas Kelompok Dewasa/ Orangtua sudah selesai dilaksanakan pada 21-23 Oktober 2024. Pelatihan ini merupakan implementasi program Women at The Center di Kabupaten Garut dalam rangka mendukung terselenggaranya pencegahan dan penanganan kekerasan berbasis gender (KBG). 

Menurut Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Garut Hj. Ai Sadiddah mengatakan bahwa pentingnya sinergitas antar berbagai lembaga terutama Fatayat NU dan pemerintah.

"Kami menekankan pentingnya bersinergi berbagai pihak utk menekan angka kekerasan berbasis gender di Kabupaten Garut, karena Fatayat NU tidak bisa berjalan sendirian," ucapnya usai melakukan kegiatan di Hotel Sabda Alam Garut Jawa Barat, Jumat 25 Oktober 2025.

Ai juga mengatakan Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2016-2021 menemukan bahwa 1 dari 4 perempuan (26,1%) berusia 15-64 tahun di Indonesia mengalami minimal 1 dari 4 jenis kekerasan terhadap perempuan (KtP). 

Dalam survei ini SPHPN 2021 juga menemukan kelompok perempuan berusia remaja (15-19 tahun) juga mengalami  kekerasan berbasis gender terutama dalam bentuk kekerasan berbasis gender online (KBGO). 

Data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) tahun 2023 menyebutkan jenis kekerasan yang dialami Perempuan sebagian besar adalah kekerasan fisik, psikis, seksual, penelantaran, TPPO, dan eksploitasi. 

Kekerasan yang dilakukan terhadap perempuan sebagian besar pelakunya adalah orang terdekat korban seperti pasangan, pacar, keluarga/saudara dan lainnya. 

Fenomena kekerasan berbasis gender ini seringkali dianalogikan dengan fenomena gunung es dimana tidak semua kekerasan yang dialami perempuan terlapor dan  ditindaklanjuti, baik itu tindak lanjut secara kasus maupun dukungan terhadap korban. 

Fatayat NU Kabupaten Garut menjalin kerja sama dengan DPPKBPPPA guna mendukung terselenggaranya pencegahan dan penanganan kasus KBG yang komprehensif dan multisektoral, serta memperhatikan hak dan kebutuhan pendampingan penyintas KBG untuk mendapatkan layanan manajemen kasus, pemberdayaan, dan pemulihan yang sesuai dengan potensi, kemampuan, dan kebutuhannya. 

Secara khusus, Fatayat Nu Kabupaten Garut dan DPPPKBPPPA bekerja sama untuk mendukung peningkatan kualitas layanan KBG serta akses penyintas pada layanan KBG tersebut lewat implementasi program PIHAK (Perempuan Indonesia Hidup Tanpa Kekerasan) atau “Women at The Center: Rising up against the pandemic of violence against women” di Kabupaten Garut yang didukung oleh Yayasan Pulih, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), dan United Nations Population Fund (UNFPA). 

Salah satu pokok kegiatan program PIHAK adalah mendorong pencegahan KBG dan praktek berbahaya yang secara aktif melibatkan komunitas dalam kerangka ekologi yang akan secara khusus menyasar pelibatan kelompok remaja (anak perempuan dan laki-laki) dan lingkungannya sebagai salah satu strategi pencegahan primer. 

Sementara itu Iryani, Kabid Pemberdayaan Perempuan DPPPKBPPPA menyambut baik dengan terselenggaranya kegiatan yang komprehensif ini.

Iryani mengaku rasa syukur dan terima kasih atas kerja sama antara Yayasan Pulih dan Fatayat NU dalam kegiatan ini.

Ia juga mengatakan bahwa DPPKBPPPA mendorong terus upaya-upaya yg dilakukan Fatayat NU dalam pencegahan dan penanganan KBG di Kab Garut sebagai mitra strategis.***

 

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.