Beranda Kemenpora Dorong Kesetaraan Olahraga untuk Disabilitas Pemerintah dan berbagai pihak terkait

Kemenpora Dorong Kesetaraan Olahraga untuk Disabilitas Pemerintah dan berbagai pihak terkait

Oleh, Redaksi
1 bulan yang lalu - waktu baca 2 menit
Seminar Olahraga Disabilitas / KBR/Ken

SuaraGarut.id - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kembali menegaskan pentingnya kesetaraan dalam bidang olahraga, khususnya bagi penyandang disabilitas. Hal itu disampaikan Asisten Deputi Olahraga Penyandang Disabilitas Kemenpora, Ibnu Hasan, dalam Seminar Olahraga Disabilitas bertajuk 'Tantangan Membangun Kebiasaan Berolahraga pada Anak Penyandang Disabilitas' di Yogyakarta, Selasa (15/10/2024).

"Bagaimana negara harus hadir dengan adanya kesetaraan ini bahwa UU No 8 Tahun 2016 itu dan berbagai aturan-aturan yang lain sudah menghendaki agar semua tanggung jawab daripada rekan-rekan kita yang punya hambatan ini, disabilitas ini mendapat perlakuan yang sama, adanya kesetaraan, ada kesempatan yang sama," ucapnya.

Ibnu Hasan menambahkan, pada Pasal 31 Undang-undang ini menyatakan pembinaan dan pengembangan olahraga penyandang disabilitas dilaksanakan dan diarahkan sebagai upaya mewujudkan kesetaraan berolahraga untuk meningkatkan rasa percaya diri, kesehatan, kebugaran, dan prestasi olahraga.

Inklusivitas: Upaya Bersama

Senada dengan Ibnu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya, juga menekankan pentingnya inklusivitas sebagai upaya bersama.

"Dalam sebuah kebersamaan, kemudian bersama-sama pula mereka memiliki satu kesempatan untuk bisa berpartisipasi dan sekaligus juga mempunyai ruang untuk berprestasi. Ini akan dikuatkan dalam sebuah moto menakjubkan kebersamaan, partisipasi, dan prestasi," jelasnya.

Ditegaskan Didik, sekolah bukan untuk sekadar belajar, tetapi untuk hidup. Sehingga bagaimana kemudian melalui berbagai aktivitas di sekolah, para guru memberikan layanan, perlindungan kepada mereka. Hal itu bukan semata-mata untuk sekolah, tetapi untuk membekali anak-anak tersebut agar bisa hidup di kemudian hari.

"Nah, salah satunya adalah memberikan ruang yang lebih luas kepada adik-adik kita, anak-anak kita yang memiliki keterbatasan, untuk bisa mengikuti berbagai aktivitas, termasuk di dalamnya olahraga. Karena siapa tahu dari olahraga itu, mereka menemukan jalan hidupnya. Ini yang kami dorong di sekolah-sekolah di DIY dalam layanan inklusif, khususnya bagi teman-teman difabel," ungkapnya.

Tantangan dan Harapan

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi National Paralympic Committee (NPC) DIY, Rumpis Agus Sudarko, mengungkapkan tantangan terbesar dalam mendorong olahraga bagi anak penyandang disabilitas adalah stigma sosial. Menurutnya, banyak orang tua yang masih malu mengakui keberadaan anak mereka sebagai penyandang disabilitas.

Namun, Rumpis menegaskan bahwa olahraga memiliki banyak manfaat bagi penyandang disabilitas, mulai dari meningkatkan kesehatan fisik hingga memperbaiki kondisi sosial.

"Dari sisi sosial, olahraga membantu inklusi sosial karena akan mengurangi stigma yang kadang dialami penyandang disabilitas," pungkasnya.

Sumber : KBR

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.