Gaungkan 'Wanita Berkebaya Untuk Dunia', Wahegar Garut Mantapkan Peran dalam Pemberdayaan Perempuan
SuaraGarut.id - Wanita Hebat Garut (Wahegar) menyelenggarakan acara Milad ke-3 dengan tema "Wanita Berkebaya Untuk Dunia" yang berlangsung di Gedung Pendopo, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Rabu (4/6/2025).
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut, Yayan Waryana, menyampaikan apresiasi dan selamat atas Milad ke-3 Wahegar.
Ia berharap Wahegar terus tumbuh menginspirasi dan menjadi ruang yang memberdayakan perempuan Garut di berbagai bidang kehidupan. Yayan juga menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan adalah bagian dari strategi besar untuk mewujudkan masyarakat yang adil, setara, dan sejahtera.
"Tiga tahun bukanlah waktu yang singkat untuk terus aktif, konsisten, dan berkontribusi nyata dalam pemberdayaan perempuan di Kabupaten Garut," ujar Yayan.
Anggota Komisi VI DPR RI, Imas Aan Ubudiah, yang mewakili Penasihat Wahegar, mengungkapkan kebanggaannya terhadap perempuan-perempuan hebat asal Garut. Imas menekankan bahwa perempuan tidak hanya seharusnya menerima anggaran, tetapi juga berperan dalam mengelola dan mewarnai anggaran demi kemajuan Garut.
"Apalagi 2025 ini Wahegar milad yang ketiga Garut telah melahirkan pemimpin perempuan, fenomena baru, sejarah baru, Bupati Garut wakilnya perempuan," imbuhnya.
Imas juga berkomitmen membawa program-program dari Komisi VI ke Garut, khususnya terkait perbankan. Ia akan mendorong penyerapan anggaran KUR untuk mengatasi masalah pinjaman online dan bank emok.
Selain itu, ia mengajak masyarakat untuk terlibat dalam program Kementerian Koperasi, seperti Koperasi Merah Putih. Untuk Wahegar ke depannya, Imas berharap organisasi ini tidak hanya menjadi nama, tetapi juga menjadi pengkritik dan pengelola anggaran pemerintah, serta menjadi pengawas terhadap jalannya pemerintahan.
Ketua Wahegar, Susi Susilawati, menyampaikan harapannya untuk bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Garut. Ia bercita-cita agar wanita Garut maju dan mampu mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang ada.
Mengenai tema berkebaya, Susi menjelaskan bahwa berkebaya melambangkan keanggunan dan jati diri wanita. Ia berharap kebaya akan terus dilestarikan agar tidak punah di tengah modernisasi.
"Berkebaya itu tidak kaku lagi tapi menambah elegan, dan juga harus tahu bahwa berkebaya itu menyimbolkan wanita-wanita dengan jati dirinya," jelas Susi.
Ketua Pelaksana Milad Wahegar, Ani Suhartini, mengungkapkan kebanggaannya terhadap marwah Wahegar dan semangat perjuangan para wanita. Ani mengaitkan perjuangan Wahegar dengan tokoh-tokoh pahlawan wanita seperti Lasminingrat, Cut Nyak Dhien, RA Kartini, dan Dewi Sartika, yang telah menjadi teladan.
"Segala perjuangan itu tidak akan sia-sia. Segala langkah kecil apapun kita akan ada rekam jejaknya," ujarnya.
Ani berharap Wahegar akan terus abadi dan jaya hingga 100 tahun ke depan, menjadi tonggak perjuangan untuk memperjuangkan wanita hebat Garut bagi dunia.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.