Beranda Korban Gempa Bumi Myanmar Capai 2.700 Orang Diperkirakan Terus Meninggkat

Korban Gempa Bumi Myanmar Capai 2.700 Orang Diperkirakan Terus Meninggkat

Oleh, Redaksi
2 minggu yang lalu - waktu baca 2 menit
Tim penyelamat bekerja di lokasi gedung tinggi yang sedang dibangun yang runtuh setelah gempa berkekuatan 7,7 skala Richter di Bangkok, Thailand, Jumat, 28 Maret 2025. (AP/Sakchai Lalit via CNBC Indonesia )

SuaraGarut.id - Gempa besar yang melanda Myanmar menewaskan lebih dari 2.700 orang, dengan jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat. Pemerintah Myanmar melaporkan 2.719 orang tewas, 4.521 terluka, dan 441 hilang, dikutip dari CNA, Selasa (1/4/2025).

Banyak daerah terdampak menghadapi kekurangan kebutuhan dasar seperti air bersih dan sanitasi. Tim penyelamat bekerja keras meskipun sulitnya akses dan kondisi cuaca buruk.

Di Mandalay, warga mencoba menggali tubuh dari reruntuhan karena kurangnya peralatan dan tim penyelamat. Banyak orang yang selamat tidur di luar karena takut akan gempa susulan.

Perang sipil yang sedang berlangsung di Myanmar memperburuk upaya bantuan. Junta militer Myanmar, yang berkuasa sejak kudeta 2021, telah menghadapi tantangan besar dalam merespons bencana ini.

PBB melaporkan setidaknya 3,5 juta orang sudah mengungsi akibat perang sebelum gempa. Pada saat yang sama, junta juga dilaporkan melakukan serangan udara terhadap kelompok yang menentang mereka.

Masyarakat lokal di Mandalay terus berjuang untuk bertahan hidup dan mencari korban selamat di tengah keterbatasan. Bantuan internasional datang dengan permohonan darurat sebesar US$100 juta (Rp1,6 triliun) dari Palang Merah untuk membantu korban gempa.

Junta Myanmar juga meminta bantuan asing, yang merupakan langkah langka mengingat kebiasaan mereka menolak bantuan luar negeri. Sementara itu, tim penyelamat di Bangkok masih mencari korban yang terjebak di reruntuhan gedung pencakar langit.

Namun harapan untuk menemukan korban selamat semakin kecil seiring berjalannya waktu. Saat ini, 13 orang telah dipastikan tewas di Bangkok, dengan 74 orang masih hilang.

Pejabat Thailand menyatakan bahwa hasil uji menunjukkan beberapa baja di gedung yang runtuh tidak memenuhi standar. Pemerintah Thailand juga sedang menyelidiki penyebab runtuhnya gedung tersebut.

Dalam langkah simbolis, Myanmar mengadakan upacara hening selama satu menit pada Selasa (1/4/2025) untuk mengenang korban tewas. Selain itu, junta Myanmar juga mengumumkan masa berkabung selama seminggu dan menurunkan bendera setengah tiang.

Sumber RRI

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.