Beranda LS Vinus Rilis Hasil Survey Pilkada Garut, Klaim Paslon 02 Syakur-Putri Unggul

LS Vinus Rilis Hasil Survey Pilkada Garut, Klaim Paslon 02 Syakur-Putri Unggul

Oleh, Redaksi
1 minggu yang lalu - waktu baca 2 menit
Survey LS Vinus Sebut Elektabilitas Syakur-Putri Meroket

Suara Garut - Lembaga Studi Visi Nusantara (LS-Vinus) merilis hasil survey terkait dengan Pilkada serentak di Kabupaten Garut, survey tersebut dilakukan selama 5 hari dari tanggal 18 sampai 22 Oktober 2024, yang mencakup 42 Kecamatan di Kabupaten Garut.

Hasilnya, Pasangan Calon nomor urut 02 Syakur Amin dan Putri Karlina diklaim unggul dari Paslon 01 Helmi Budiman dan Yudi Lasminingrat.

Hasil survei tersebut diungkap LS Vinus pada Senin, (28/10/2024) siang ini di Garut. Dalam keterangannya, LS Vinus menyatakan elektabilitas Paslon 02 Syakur Amin-Putri Karlina secara angka kini mengungguli Paslon 01, Helmi Budiman-Yudi Nugraha.

Dimana elektabilitas Syakur-Putri ada di angka 49,32 persen. Sedangkan elektabilitas Helmi-Yudi di angka 40,63 persen

Dalam hasil rilis survey yang disampaikan dihadapan puluhan media, LS-Vinus menyampaikan bahwa survey itu merupakan hasil dari 1.620 responden.

"Dari 1.620 responden kami tidak klasifikasikan apakah dia mahasiswa atau dia sudah bekerja, yang penting dia adalah orang Garut baik perempuan maupun laki-laki," ujar Rizki Rianto selaku Dewan Pembina LS-Vinus.

Hasil dari 1.612 pilihan responden, pasangan calon nomor urut 2 yakni Syakur-Putri unggul dengan 49,32 persen, sedangkan paslon nomor urut 2 Helmi-Yudi 40,63 persen, sedangkan 8,83 persen belum menentukan,  1,18 persen tidak ada pilihan.

"Alasan responden memilih itu kebanyakan karena popularitas, memang data yang kita dapat seperti itu. Jadi kita menyampaikan data yang benar benar ada dilapangan," katanya.

"Selain karena popularitas yang kedua itu karena program kerja yakni 9,93 persen, akademisi 5,52 persen, partai pengusung 3,91 persen, kepribadian 2,54 persen, bersih dari korupsi 2,48 persen, agama 2,11 persen, tokoh milenial 0,76 persen, dan alasan lainya 0,68 persen, sedangkan 23,7 persen tidak tahu atau tidak menjawab," sambungnya.

Rizki menyebutkan, bahwa metode survey yang dilakukan yakni menggunakan cluster random sampling dengan menggunakan teori Slovin dalam pengambilan samplingnya, "margin eror 2.5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen,"ungkapnya.

Namun meski begitu, Rizki menambahkan bahwa 29,59 persen responden bisa saja mengubah pilihanya," yang paling tinggi itu apabila diberi uang yaitu 26,42 persen, responden bisa mengubah pilihanya," pungkasnya.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.