Pemkab Garut Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Akhir Tahun
SuaraGarut.id - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus memperkuat upaya mitigasi bencana dengan mengerahkan aparatur pemerintah, relawan, dan masyarakat untuk tetap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi menjelang akhir tahun yang masih berada dalam musim penghujan.
"Potensi hujan masih cukup tinggi, jadi berbagai langkah antisipasi terus kami perkuat," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, di Garut, Selasa.
Menurutnya, pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, longsor, cuaca ekstrem, hingga angin kencang yang dapat mengancam keselamatan masyarakat. Intensitas hujan yang hampir terjadi setiap hari membuat BPBD harus meningkatkan langkah kesiapsiagaan.
"Menjelang akhir tahun ini kami di BPBD Kabupaten Garut terus meningkatkan kesiapsiagaan, terlebih saat ini Kabupaten Garut sedang berada pada masa tanggap darurat bencana sampai tanggal 8 Desember 2025," katanya.
Aah menuturkan, BPBD Garut menerapkan sistem piket di luar jam kerja bagi seluruh pegawai agar dapat memberikan respon cepat ketika terjadi bencana. Selain itu, Bupati Garut juga telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 300.2.1/6061/BPBD terkait peningkatan aktivitas Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) selama masa tanggap darurat.
"Tujuannya agar sekolah-sekolah lebih waspada dan memahami langkah-langkah mitigasi serta memonitor murid yang melakukan kegiatan di luar ruangan," katanya.
Ia menambahkan bahwa koordinasi dengan instansi lain, serta para sukarelawan di kecamatan dan desa, terus diperkuat untuk mempercepat respon saat terjadi bencana. Saat ini, sejumlah relawan telah tergabung dalam Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana) dan Desa Tangguh Bencana (Destana) di wilayah rawan bencana.
"Koordinasi ini supaya informasi peringatan dini, perubahan kondisi lapangan, dan laporan potensi kerawanan bisa segera diterima dan ditindaklanjuti," ujarnya.
BPBD Garut juga terus melakukan edukasi dan imbauan kepada masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah rawan banjir dan longsor.
"Kami kembali menekankan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati, terutama yang tinggal di bantaran sungai dan daerah yang relatif sering terjadi bencana banjir," katanya.***
Sumber Antara
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.