Penghapusan Outsourcing Masih Dikaji, Wamenaker: Tunggu Keputusan Presiden
SuaraGarut.id – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan atau yang akrab disapa Noel, menyatakan bahwa tuntutan penghapusan sistem outsourcing yang disuarakan buruh pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) masih perlu dikaji lebih mendalam.
Saat ditemui di Universitas Pertamina, Jakarta, Kamis (1/5), Noel menegaskan bahwa persoalan tersebut memiliki dimensi teknis yang tidak sederhana.
“Itu pasti ada hal-hal yang sangat teknis yang harus dikerjakan,” ujarnya.
Menanggapi pertanyaan apakah tuntutan buruh itu bisa segera disetujui, Noel menyebut bahwa hal itu bergantung pada kebijakan dari Presiden Prabowo Subianto.
“Kalau itu sudah kebijakan eksekutif, harus dilakukan. Kalau itu sudah keputusan eksekutif, perintah, ya harus dilakukan. Tinggal nanti kita lihat kajiannya seperti apa,” tambahnya.
Noel juga menyampaikan bahwa peringatan Hari Buruh harus dimaknai sebagai momentum kolaborasi antara seluruh elemen bangsa, termasuk pemerintah, industri, dan kaum pekerja.
“Ini momentum di mana semua kekuatan komponen bangsa harus saling kolaborasi. Ditambah lagi ini momen di mana perang tarif ini punya dampak yang luar biasa,” katanya.
“Tinggal ini bisa kita jadikan sebuah momentum untuk saling mengikat diri kita untuk bicara tentang patriotisme, menjadikan momentum (kolaborasi) antara industri, kaum buruh dan juga pemerintah,” imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya pada peringatan May Day di Lapangan Monas, Jakarta, menyampaikan dukungannya terhadap penghapusan sistem outsourcing. Salah satu langkah awalnya adalah pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional.
Menurut Prabowo, dewan tersebut akan bertugas mengkaji secara komprehensif proses transisi menuju penghapusan sistem alih daya, sembari tetap mempertimbangkan keberlangsungan iklim investasi di Indonesia.
“Kita ingin hapus outsourcing. Tapi saudara, kita juga harus realistis, harus menjaga kepentingan para investor juga. Kalau mereka tidak investasi, tidak ada pabrik, kalian tidak bekerja,” tegas Presiden.
Sumber Antara
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.