Beranda RS Medina Jadi Perusahaan Pertama Garut dalam Program Magang Nasional Terima 63 Orang Terjauh dari Palembang

RS Medina Jadi Perusahaan Pertama Garut dalam Program Magang Nasional Terima 63 Orang Terjauh dari Palembang

Oleh, Redaksi
5 hari yang lalu - waktu baca 3 menit
Foto bersama usai penandatanganan MoU dihadiri oleh Kadisnaker Kepala BPJS Ketenagakerjaan/ist

SuaraGarut.id — Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan kembali meluncurkan Program Magang Nasional Batch 3 sebagai upaya menggerakkan perekonomian daerah melalui penyerapan tenaga kerja muda. Program ini mendapat dukungan kuat dari berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta dan institusi pemerintah di Kabupaten Garut.

Komisaris PT Medika Medina Gunawan (MMG) Rudy Gunawan, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap program tersebut. Ia menilai program magang nasional merupakan terobosan penting pemerintah dalam menyediakan peluang kerja bagi masyarakat. 

Rudy menyebut langkah ini sebagai program hebat dari Presiden yang berdampak langsung pada kondisi sosial-ekonomi masyarakat. Medina sendiri menjadi salah satu perusahaan yang terlibat aktif dengan menyerap 63 peserta magang.

“Ini program hebat sekali dari Bapak Presiden. Banyak warga yang sekarang bingung di rumah, dan program ini sangat membantu. Supaya orang-orang Garut bisa kerja, dapat ada duit. Ekonomi bergerak. Laju pertumbuhan ekonomi daerah itu kalau ada duit, bisa naik,” ujarnya saat ditemui di RS Medina di Kecamatan Wanaraja Garut Jawa Barat, Kamis 27 November 2025.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Garut, Muksin, menjelaskan bahwa Program Magang Nasional Batch 3 saat ini masih membuka pendaftaran hingga 3 Desember. 

Menurutnya, dari Garut baru RS Medina yang melaporkan partisipasinya secara resmi. Namun, berbeda dengan batch sebelumnya yang hanya menyasar perusahaan, pada Batch 2 dan 3 pemerintah mulai mendorong keikutsertaan institusi vertikal pemerintah.

Muksin mencontohkan bahwa Rumah Tahanan (Rutan) Garut telah mengikuti program ini dengan 60 peserta, disusul Balai Pemasyarakatan (Bapas). 

Ia berharap lebih banyak instansi seperti Badan Pertanahan dan kantor pajak turut bergabung agar peluang magang semakin luas. 

“Program ini dari Bapak Presiden melalui Kementerian Ketenagakerjaan. Sekarang sudah masuk batch 3 dan pendaftaran masih dibuka. Kalau dulu hanya perusahaan saja, sekarang institusi pemerintah, terutama yang vertikal, juga diharapkan mengikuti,” kata Muksin.

Dari sisi perlindungan ketenagakerjaan, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Garut, Sandi Gandara, menegaskan pentingnya memastikan peserta magang memperoleh perlindungan jaminan sosial. 

Menurutnya, peserta magang bekerja di lingkungan yang sama dengan pekerja organik sehingga berpotensi menghadapi risiko kerja yang sama.

Sandi menuturkan bahwa program magang yang berlangsung melalui mekanisme pemerintah sudah terintegrasi dengan perlindungan jaminan sosial. Pihaknya juga tengah memperluas kerja sama dengan berbagai sekolah agar siswa kelas 12 yang menjalani magang PKL dapat terlindungi melalui skema yang sama. 

“Ketika ada risiko kecelakaan, itu tidak menjadi beban keluarga. Kalau sudah di-cover, ekonomi keluarga tidak terganggu, dan tidak menjadi beban peserta magangnya,” jelasnya.

Program Magang Nasional Batch 3 diharapkan tidak hanya meningkatkan kompetensi peserta, tetapi juga memperkuat kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, dunia usaha, dan institusi vertikal.

Sehingga mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja di Kabupaten Garut.

PT MMG sendiri menerima 63 peserta magang pada batch ke 2 ini. Menurut informasi peserta yang melamar untuk magang di PT MMG lebih dari 500 orang.

Pasalnya RS Medina merupakan perusahaan pertama di Garut yang menerima program magang nasional. 

Peserta didominasi dari Kabupaten Garut dan luar Garut dan peserta yang paling jauh datang dari Ogan Komering Ilir Palembang Sumatera atas Annisa Zhafira Ariyanda (Universitas Sriwijaya) Petugas Kesehatan Lingkungan (Kesling).

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.