Beranda Sinergi Pemerintah Dorong Kesejahteraan Petani: Panen Raya Jagung Garut Jadi Momentum Kebangkitan Pertanian

Sinergi Pemerintah Dorong Kesejahteraan Petani: Panen Raya Jagung Garut Jadi Momentum Kebangkitan Pertanian

Oleh, Redaksi
1 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Bupati Garut, H. Abdusy Syakur Amin ikut panen raya/Diskominfo

SuaraGarut.id – Panen raya jagung di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, menjadi bukti nyata dari sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah dalam memajukan sektor pertanian. Bupati Garut, H. Abdusy Syakur Amin, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut bersama Wakil Bupati Putri Karlina, menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, terutama Kementerian Pertanian dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi sangat berarti bagi kami. Ini bukan hanya tentang panen raya, tapi tentang bagaimana sinergi ini dapat terus mendorong peningkatan kesejahteraan para petani di Garut," ujar Bupati Syakur dalam sambutannya.

Ia menekankan bahwa pertanian merupakan sektor strategis yang tak hanya menopang ekonomi daerah, tetapi juga menyangkut hajat hidup masyarakat, khususnya petani di wilayah pedesaan.

"Kami menyampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan nyata seperti bibit unggul, pupuk, serta pelatihan-pelatihan yang selama ini telah diberikan. Namun, kami juga ingin menyampaikan bahwa masih ada kebutuhan mendesak, khususnya untuk alat-alat pengolahan pascapanen. Ini penting agar hasil pertanian kita tidak hanya berhenti sebagai bahan mentah, tapi bisa diolah dan memberikan nilai tambah bagi petani," tambahnya.

Menurutnya, dengan pengolahan pascapanen yang memadai, petani bisa menikmati hasil yang lebih besar, serta membuka peluang ekonomi baru melalui industri olahan jagung dan komoditas lainnya.

Panen Raya Limbangan Capai 2.500 Hektar, Garut Sumbang 50% Produksi Jagung Jabar

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, melaporkan bahwa panen raya jagung di Kecamatan Limbangan mencakup area seluas 2.500 hektar. Dari jumlah tersebut, 1.200 hektar berada di Desa Pangeureunan, sementara sisanya tersebar di delapan desa lainnya, termasuk Simpen Kaler, Pasirwaru, Cijolang, dan Surabaya.

Berdasarkan data statistik, total luas tanam jagung di Kabupaten Garut mencapai 56.832 hektar, dengan produksi tahunan berkisar antara 400.000 hingga 500.000 ton. Jagung dari Garut disuplai ke berbagai perusahaan peternakan dan industri pakan ternak, baik di dalam maupun luar daerah.

"Garut menyumbang sekitar 40–50% dari total produksi jagung di Jawa Barat. Ini menunjukkan betapa strategisnya komoditas jagung bagi daerah kita," ungkap Haeruman.

Ia juga menyampaikan bahwa saat ini telah terjalin kerja sama dengan Bulog untuk menyerap hasil panen jagung petani dengan harga Rp5.500 per kilogram, dengan syarat kadar air maksimal 14 persen.

Lebih lanjut, Dinas Pertanian akan mengikuti arahan Gubernur Jawa Barat untuk mendorong pola tanam tumpang sari, khususnya antara jagung dan tanaman tahunan seperti kopi atau kayu-kayuan. Tujuannya adalah meningkatkan pendapatan petani sekaligus menjaga kelestarian dan kesuburan lahan.

 

"Model tumpang sari ini sangat ideal. Saat tanaman seperti kopi belum menghasilkan, petani tetap bisa memperoleh penghasilan dari panen jagung. Ini adalah strategi jangka panjang untuk menjaga stabilitas ekonomi petani," tutup Haeruman.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.