Beranda Syakur Amin: Pelayanan KB MOW Jadi Upaya Jaga Kesehatan dan Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak

Syakur Amin: Pelayanan KB MOW Jadi Upaya Jaga Kesehatan dan Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak

Oleh, Redaksi
7 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
Foto bersama saat melaksanakan Bakti Sosial KB MOW sebagai Upaya Tekan Laju Pertumbuhan Penduduk

SuaraGarut.id – Pemerintah Kabupaten Garut bersama Dinas PPKBPPPA menyelenggarakan kegiatan pelayanan bakti sosial Keluarga Berencana (KB) dengan metode kontrasepsi jangka panjang Medis Operasi Wanita (MOW). Acara ini digelar di Klinik Bunda Alya, Kecamatan Tarogong Kidul, dan diikuti oleh puluhan akseptor dari berbagai kecamatan.

Bupati Garut, Syakur Amin, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menegaskan bahwa program KB menjadi langkah penting dalam menekan laju pertumbuhan penduduk. Menurutnya, pemerintah tidak hanya fokus pada jumlah penduduk, tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.

“Ya ini adalah salah satu program pemerintah yang intinya adalah menekan laju pertumbuhan penduduk. Kita ingin fokus pada kualitas penduduk lebih dari kuantitasnya. Kita coba tahan dengan cara dikendalikan, supaya sejak awal anak yang lahir berada dalam kondisi yang mendekati ideal, misalnya melalui pemberian makanan bergizi dan perhatian kesehatan sejak dini,” ujar Syakur Amin.

Ia juga menyoroti fakta bahwa banyak akseptor MOW berasal dari kelompok usia di atas 40 tahun, yang termasuk kategori berisiko tinggi bila kembali hamil.

“Faktanya angka kematian ibu masih cukup tinggi. Jadi kalau kita mencegah mereka untuk melahirkan lagi, itu salah satu langkah untuk menurunkan risiko. Apalagi rata-rata yang ikut sekarang adalah usia 40 tahunan. Ini penting untuk keselamatan mereka,” tambahnya.

Meski demikian, Bupati menilai jumlah akseptor MOW di Garut masih perlu ditingkatkan. “Kalau saya lihat, dari pasangan usia subur yang ada, sekitar 500 ribuan, jumlahnya masih kurang. Targetnya ada, tapi yang terpenting partisipasi masyarakat. Tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, semua pihak harus ikut berperan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PPKBPPPA Kabupaten Garut, Yayan Waryana, menjelaskan bahwa target akseptor MOW kali ini adalah 80 orang, dengan peserta yang datang dari berbagai kecamatan.

“Kalau target itu sekarang di angka 80, tapi kita masih menunggu juga dari kecamatan lain yang masih dalam perjalanan. Kegiatan ini rutin dilakukan, minimal dua bulan sekali, dan animonya selalu tinggi,” jelasnya.

Menurut Yayan, program ini menjadi salah satu upaya menekan angka kematian ibu dan bayi dengan menyasar pasangan usia subur, khususnya ibu. “Alhamdulillah Garut selalu bisa mencapai bahkan melebihi target. Hingga akhir tahun, kita optimis bisa mencapai 600 akseptor. Angka Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Garut sekarang di 1,12, kategori sedang, dan ini terus kita tekan agar lebih rendah,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan bahwa preferensi masyarakat terhadap metode kontrasepsi bervariasi. Di perkotaan, minat pada IUD lebih tinggi, sedangkan di wilayah selatan Garut, metode MOW lebih diminati.

“MOW ini relatif ringan untuk dijalani, dan dari sisi biaya semuanya ditanggung pemerintah. Kalau dihitung, total biaya medis dan obat-obatan bisa mencapai 3 juta per akseptor. Namun berkat kerja sama petugas dan kader, masyarakat bisa mengakses layanan ini secara gratis,” kata Yayan.

Kegiatan bakti sosial KB MOW di Klinik Bunda Alya ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas keluarga di Garut, sekaligus sebagai langkah preventif dalam menjaga kesehatan ibu dan anak.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.