Beranda Wakil Bupati Garut Ajak Siswa SMAN 6 Jadi Pelopor Anti Kekerasan

Wakil Bupati Garut Ajak Siswa SMAN 6 Jadi Pelopor Anti Kekerasan

Oleh, Redaksi
8 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Foto bersama/ist

SuaraGarut.id – Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, mengajak para siswa untuk menjadi pelopor pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Pesan ini ia sampaikan saat menghadiri Kampanye Anti Kekerasan yang digelar di SMAN 6 Garut, Kamis (14/8/2025).

Kegiatan yang diinisiasi Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (PPKBPPPA) Kabupaten Garut ini juga dihadiri Perwakilan Kejaksaan Negeri Garut Bimo Mahardika, Kepala DP3AKB Provinsi Jawa Barat dr. Siska Gerfianti, Kepala SMAN 6 Garut Saepuloh, serta jajaran guru dan siswa.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati menekankan bahwa sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang pembentukan karakter dan nilai kemanusiaan.

"Sekolah adalah tempat membentuk generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga memiliki empati, menghargai perbedaan, dan menolak segala bentuk kekerasan. Harapan saya, SMAN 6 Garut bisa menjadi teladan bagi sekolah lain di Garut,” ungkapnya.

Ia juga mendorong siswa untuk berani bersuara jika menjadi korban atau menyaksikan kekerasan. 

“Jangan diam. Laporkan. Karena dengan berbicara, kita bisa mencegah lebih banyak korban,” tegasnya.

Kepala Dinas PPKBPPPA Kabupaten Garut, Yayan Waryana, pada kesempatan yang sama menyebut bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak masih menjadi masalah serius yang membutuhkan perhatian dan kerja sama semua pihak. 

Data menunjukkan kasus kekerasan sering kali terjadi di lingkungan terdekat yang seharusnya menjadi tempat aman bagi mereka.

“Kampanye seperti ini penting, bukan hanya untuk meningkatkan kesadaran, tapi juga mengajak semua pihak berperan aktif dalam pencegahan,” ujar Yayan.

Yayan menegaskan, Kabupaten Garut telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak, yang mengamanatkan agar sekolah menjadi lingkungan bebas dari segala bentuk kekerasan. Ia berharap SMAN 6 Garut dapat menjadi contoh nyata sekolah ramah anak dan ramah gender.

Kegiatan kampanye ini menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat penegak hukum, sekolah, dan masyarakat. 

“Dengan kebersamaan, saya yakin Kabupaten Garut akan semakin layak bagi anak-anak dan ramah bagi semua warga,” pungkas Yayan.

Kegiatan ini juga mendukung program Inovasi Pelita Aksi "pelopor perlindungan anak dan konselor sebaya inspirasi" yang sedang dilakukan dalam Diklatpim (Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan) yang dilakukan oleh Kabid Perlindungan Anak Linlin.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.