Beranda BPBD Garut Bersiap Hadapi Kemarau Usai Periode Bencana Hidrometeorologi

BPBD Garut Bersiap Hadapi Kemarau Usai Periode Bencana Hidrometeorologi

Oleh, Redaksi
2 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh(MI/KRISTIADI)

SuaraGarut.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat menyampaikan status siaga darurat bencana hidrometeorologi belum dicabut dan masih berlaku sampai 31 Mei 2025, yang selanjutnya bersiap menghadapi musim kemarau.

 

"Berakhir sampai 31 Mei selesai, jadi harus tetap waspada karena belum dicabut," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh kepada wartawan di Garut, Selasa.

 

Ia menuturkan, penetapan status siaga darurat itu diberlakukan sejak Oktober 2024 atau mulai memasuki musim penghujan sampai 31 Mei 2025.

 

Selama ditetapkan status siaga itu, kata dia, dilaporkan banyak kejadian bencana alam hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, maupun hujan ekstrem yang menyebabkan pohon tumbang dan angin kencang.

 

Namun menjelang akhir bulan ini, kata dia, hujan tidak terlalu intens, begitu juga tidak dilaporkan kejadian bencana alam hidrometeorologi di seluruh daerah Garut.

 

"Sekarang sudah mulai berkurang (hujan)," katanya.

 

Ia menambahkan, masyarakat yang terdampak bencana alam mendapatkan perhatian penanganan dari pemerintah daerah di antaranya kebutuhan pangan, dan juga bantuan stimulan perbaikan rumah yang rusak.

 

 

 

Selain itu, kata dia, jalan yang rusak maupun fasilitas umum lainnya mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah untuk segera diperbaiki, sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat.

 

"Ada (dampak bencana alam) kita sudah rekomendasikan untuk rumah terkena berupa bantuan stimulan oleh Dinas Tarkim (tata ruang dan permukiman), infrastruktur oleh Dinas PU, diusulkannya oleh kita," katanya.

 

Ia menambahkan, setelah musim penghujan, jajarannya sudah melakukan persiapan untuk penanggulangan berbagai potensi yang terjadi saat musim kemarau.

 

Dampak kemarau itu, kata dia, seringkali masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, kemudian lahan pertanian juga dilanda kekeringan.

 

 

 

"Setelah musim hujan ini, kita sekarang bersiap memasuki musim kemarau yang berpotensi terjadi kekeringan," katanya.

Sumber Antara

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.