Bupati Garut Sampaikan Ucapan Belasungkawa dan Jamin Santunan bagi Keluarga Korban
Kericuhan di Acara Makan Gratis Garut Tewaskan Tiga Orang, Termasuk Anggota Polisi
SuaraGarut.id –Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menyampaikan duka cita mendalam insiden kericuhan saat pesta rakyat di Alun-Alun Garut, Jumat, 18 Juli 2025 yang menelan korban tiga orang meninggal. Insiden itu terjadi saat ribuan warga memadati area Pendopo Garut untuk mengikuti agenda makan gratis yang menjadi bagian dari syukuran pernikahan Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, dengan Maula Akbar Mulyadi Putra, anak sulung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
insiden kericuhan yang terjadi dalam acara pesta rakyat di Alun-Alun Garut, Jumat, 18 Juli 2025. Tragedi itu menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Garut, saya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga para korban. Semoga mereka diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini,” ujar Bupati Syakur dalam keterangan persnya, Jumat malam.
Syakur menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Garut akan bertanggung jawab terhadap seluruh korban. Pemkab telah menanggung biaya perawatan seluruh korban luka-luka dan juga menyiapkan santunan khusus bagi keluarga korban meninggal dunia.
“Pemda Garut akan memberikan santunan kepada keluarga korban, terutama yang meninggal. Ini akan segera kami salurkan,” tambahnya.
Langkah ini, menurut Bupati, merupakan bentuk tanggung jawab moral pemerintah daerah atas insiden yang terjadi di tengah acara yang semestinya membawa kebahagiaan dan kebersamaan.
Abdusy Syakur Amin, mengonfirmasi bahwa total korban mencapai 26 orang. Tiga di antaranya meninggal dunia di lokasi kejadian, termasuk seorang anggota kepolisian.
“Jadi, laporan dari Dinas Kesehatan yang kami terima, ada 26 orang menjadi korban. Tiga di antaranya meninggal di tempat. Selebihnya ada yang dirawat dan ada juga yang sudah pulang ke rumah", kata Bupati Abdusy Syakur dalam keterangan persnya, Jumat malam.
Menurut Bupati, kericuhan bermula ketika gerbang dibuka dan warga mulai berebut masuk untuk mendapatkan makanan. Akibatnya, terjadi dorong-dorongan dan desak-desakan yang menyebabkan beberapa orang terjatuh dan terinjak. Para korban mengalami sesak napas hingga pingsan karena kekurangan oksigen.
“Korban yang meninggal termasuk anak kecil dan seorang ibu berusia 61 tahun. Sementara yang polisi, saat itu sedang berjaga dan sempat terdorong, lalu jatuh dan pingsan", jelasnya.
Antusiasme warga yang sangat tinggi membuat kehadiran massa melebihi perkiraan. Pemerintah Kabupaten Garut telah menanggung seluruh biaya perawatan korban dan menyiapkan santunan bagi keluarga korban meninggal dunia.
“Pemda Garut akan memberikan santunan kepada keluarga korban, terutama yang meninggal. Ini akan segera kami salurkan", kata Syakur.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.