DPPKBPPPA Gelar Pelayanan KB Terpadu Gratis Bagi PUS Unmeetneed untuk Menekan Angka Kemisinan, Stunting dan AKI AKB
SuaraGarut.id – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut melaksanakan Garapan Khusus (Rapsus) Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Terpadu di Puskesmas Sindangratu, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pemerintah Kabupaten Garut dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB, khususnya bagi pasangan usia subur (PUS) yang belum mengikuti program KB. Rapsus Pelayanan KB Terpadu difokuskan untuk menjangkau kelompok masyarakat prioritas agar memperoleh layanan KB yang aman, berkualitas, dan sesuai kebutuhan,
Pelayanan KB terpadu ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan peserta KB, terutama metode kontrasepsi jangka panjang, serta mendukung pengendalian penduduk dan peningkatan kualitas keluarga.
Selain pelayanan kontrasepsi, kegiatan ini juga diisi dengan edukasi dan konseling kepada masyarakat mengenai pentingnya perencanaan keluarga.
Kepala DPPKBPPPA Kabupaten Garut Drs Yayan Waryana, M.Si., menyampaikan bahwa Rapsus Pelayanan KB merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam memberikan perhatian lebih kepada masyarakat yang membutuhkan pelayanan KB secara intensif.
Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya KB semakin meningkat dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan keluarga.
“Program KB bukan hanya soal capaian angka, tetapi juga bagaimana masyarakat memahami pentingnya perencanaan keluarga untuk kesehatan ibu dan anak, pencegahan stunting, serta peningkatan kualitas hidup keluarga,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan pelayanan KB terpadu di Puskesmas Sindangratu Kecamatan Pakenjeng ini, tercatat capaian pelayanan yang cukup signifikan. Pelayanan Metode Operasi Pria (MOP) diikuti oleh 16 orang, pelayanan KB implan sebanyak 123 akseptor, serta pelayanan IUD sebanyak 10, dengan total 149 akseptor.
Menurutnya, Kecamatan Pakenjeng dipilih sebagai lokasi kegiatan karena termasuk wilayah dengan jumlah keluarga pada desil satu dan tiga yang cukup tinggi, sehingga memerlukan perhatian dan intervensi khusus dari pemerintah daerah.
“Program ini merupakan upaya Pemkab Garut untuk memberikan jawaban dan solusi bagi keluarga-keluarga, terutama pasangan usia subur, agar dapat merencanakan kehidupan keluarga yang lebih sehat, sejahtera, dan berkualitas,” jelasnya.
Kegiatan ini juga dalam upaya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi serta penekanan angka stunting di Kabupaten Garut.
Kepala Bidang Keluarga Berencana DPPKBPPPA Kabupaten Garut Irna Susanti SE, MSi, M.M., menjelaskan bahwa capaian tersebut merupakan hasil sinergi antara DPPKBPPPA Kabupaten Garut, Puskesmas Sindangratu, penyuluh KB, serta peran aktif kader KB di tingkat kecamatan dan desa. Kolaborasi ini dinilai sangat penting dalam mendekatkan layanan KB kepada masyarakat.
Ia menambahkan bahwa pelayanan KB terpadu ini menjadi salah satu strategi efektif untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan KB secara gratis, sekaligus memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai berbagai pilihan metode kontrasepsi, manfaat, serta risikonya.
Antusiasme masyarakat terlihat tinggi selama kegiatan berlangsung. Sejak pagi hari, warga berdatangan ke Puskesmas Sindangratu untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan, konseling, dan pelayanan KB.
Melalui pelaksanaan Rapsus Pelayanan KB Terpadu ini, DPPKBPPPA Kabupaten Garut berharap dapat terus meningkatkan jumlah peserta KB di Kecamatan Pakenjeng, sekaligus mendukung program pembangunan kependudukan dan keluarga berencana yang berkelanjutan di Kabupaten Garut.
DPPKBPPPA Garut juga menyiapkan jaminan hidup bagi peserta KB selama 3 hari dengan Rp150 Ribu perharinya dan total Rp450 ribu, juga memberikan paket sembako bagi peserta KB.
Kegiatan ini akan ditindaklanjuti secara simultan dan berkelanjutan, baik di Kecamatan Pakenjeng maupun di seluruh kecamatan lainnya di Kabupaten Garut.***

0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.