Beranda Dugaan Perundungan Berujung Tragedi, Siswa SMAN 6 Garut Meninggal Dunia

Dugaan Perundungan Berujung Tragedi, Siswa SMAN 6 Garut Meninggal Dunia

Oleh, Redaksi
1 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Foto bersama Wakil Bupati Garut bersama dengan keluarga/IG Putri Karlina

SuaraGarut.id - Warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, digemparkan oleh peristiwa tragis yang menimpa seorang siswa SMAN 6 Garut. Seorang pelajar kelas X berinisial P (16) ditemukan meninggal dunia pada Senin pagi, 14 Juli 2025. Dugaan kuat mengarah pada tindakan bunuh diri akibat tekanan sosial dan perundungan yang dialami korban.

Kabar ini mencuat setelah sang ibu mengunggah curahan hatinya melalui media sosial. Ia menyebut bahwa anaknya mengalami tekanan berat setelah dituding melaporkan beberapa teman sekelas yang merokok kepada pihak sekolah.

"Efek perundungan di salah satu sekolah favorit di Garut sampe separah itu. Maafin ibu, kakak. Selalu maksa kakak buat sekolah," tulisnya di Instagram pada 27 Juni lalu.

Unggahan tersebut kemudian ramai diperbincangkan dan memunculkan simpati dari masyarakat luas. Sejumlah warganet turut mengecam tindakan perundungan yang ditengarai terjadi di lingkungan sekolah.

Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, hadir langsung ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa. Ia mengaku bahwa pihaknya sudah mengetahui adanya laporan dugaan perundungan sejak tiga pekan sebelumnya dan proses pendampingan tengah berjalan.

“Adik kita ini meninggal dunia diduga ya, perundungan. Harusnya tanggal 17 ini dijadwalkan pendampingan lanjutan, tapi ternyata keburu dipanggil sama Allah,” ucap Putri, melansir Kabar Garut.

Ia menambahkan bahwa pemerintah telah memfasilitasi upaya mediasi antara pihak sekolah dan keluarga korban, namun belum ada hasil konkret. Putri juga menyampaikan permintaan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat agar melakukan evaluasi menyeluruh terhadap lingkungan sekolah dan kinerja tenaga pendidik di SMAN 6 Garut.

“Saya ingin coba mengevaluasi karena memang valid dari informasinya ada beberapa perkataan guru yang tidak seharusnya,” ujarnya.

Hingga kini, pihak keluarga belum memberikan keterangan resmi kepada media karena masih dalam suasana duka mendalam.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.