Beranda Eropa Khawatir Dengan Darurat Militer Presiden Yoon Suk Yeol yang Terjadi di Korea Selatan

Eropa Khawatir Dengan Darurat Militer Presiden Yoon Suk Yeol yang Terjadi di Korea Selatan

Oleh, Redaksi
2 minggu yang lalu - waktu baca 2 menit
Situasi terkini di Korea Selatan usai Presiden Yoon Suk Yeol umumkan darurat militer. (via REUTERS/YONHAP)

SuaraGarut.id - Negara-negara Eropa menyatakan kekhawatiran pada Selasa (3/12) terkait perkembangan di Korea Selatan yang dipicu pengumuman penerapan darurat militer Presiden Yoon Suk Yeol.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Irlandia mengatakan kepada Anadolu bahwa Irlandia menyadari perkembangan tersebut dan sedang memantau situasi yang sedang berlangsung.

"Warga Irlandia disarankan untuk terus mengikuti informasi dari sumber media yang terpercaya, dan menghindari demonstrasi publik selama periode ini," kata juru bicara tersebut.

"Warga negara yang berada di wilayah tersebut yang memiliki kekhawatiran dapat menghubungi Kedutaan Besar Irlandia di Seoul atau Departemen Urusan Luar Negeri," lanjutnya.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Selasa mengumumkan penerapan darurat militer – langkah yang segera ditolak sebagai "inkonstitusional" oleh oposisi, yang kemudian memilih untuk membatalkannya.

Yoon, dalam pidato televisi yang disampaikan secara mendadak di malam hari, mengatakan langkah tersebut diperlukan untuk "melindungi negara dari kekuatan komunis Korea Utara dan menghilangkan elemen-elemen anti-negara."

Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan "kekhawatiran mendalam" tentang situasi tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan otoritas Korea Selatan.

"Kami mendesak penyelesaian yang damai terhadap situasi ini, sesuai dengan hukum dan konstitusi Republik Korea," menurut pernyataan dari pihak Kemenlu Inggris.

"Warga negara Inggris di Korea Selatan harus terus memantau dan mengikuti saran perjalanan dari FCDO," kata Catherine West, Menteri untuk Indo-Pasifik, dalam pernyataan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Jerman menulis di X: "Kami mengikuti perkembangan di Korea Selatan dengan sangat cemas. Demokrasi harus tetap berlaku."

Sumber: Anadolu

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.