Jaga Investasi, Polres Garut Gelar Operasi Premanisme di Tiga Kawasan Industri
SuaraGarut.id – Dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya, jajaran Polres Garut menggelar Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) sebagai bagian dari operasi penertiban premanisme di kawasan industri, Jumat (23/05/2025).
Operasi ini dipimpin langsung oleh AKBP Mochamad Fajar Gemilang, didampingi Wakapolres Garut, Kompol Bayu Tri Nugraha Hidayat, Kasat Reskrim AKP Joko Prihatin dan Kasat Intel AKP Asep Saepudin. Kegiatan dimulai dengan apel pasukan di Mapolres Garut, yang kemudian dilanjutkan dengan patroli gabungan ke sejumlah titik industri strategis.
Dalam amanatnya saat apel, Kapolres menekankan pentingnya profesionalisme dan ketaatan pada prosedur operasional standar, serta menghindari segala bentuk pelanggaran yang dapat merusak citra kepolisian.
Patroli dilakukan ke tiga perusahaan besar yaitu PT. Changsin Leles, PT. Skylan Silver Indonesia di Kecamatan Cibatu, dan PT. Pratama Abadi Industri di Kecamatan Limbangan. Di lokasi-lokasi tersebut, petugas melakukan silaturahmi sekaligus memberikan imbauan kepada manajemen perusahaan untuk aktif menjalin komunikasi dengan aparat keamanan.
Berdasarkan dialog dengan pihak perusahaan, tidak ditemukan adanya gangguan premanisme. Bahkan, perwakilan perusahaan mengapresiasi langkah Polri yang dinilai mampu menciptakan rasa aman dan mendukung kelancaran operasional.
“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk menjaga stabilitas keamanan di kawasan industri sekaligus memperkuat sinergi dengan dunia usaha,” ujar Kapolres Garut.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir praktik premanisme dalam bentuk apa pun. “Preman, calo, atau oknum ormas yang mengganggu aktivitas industri akan kami tindak tegas. Masyarakat atau pihak perusahaan yang mengalami gangguan, jangan ragu untuk melapor,” tambahnya.
Polres Garut berkomitmen untuk terus melanjutkan patroli dan menjalin koordinasi dengan berbagai pihak guna memastikan Garut tetap kondusif dan aman bagi investasi serta kegiatan ekonomi.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.