Ketua Bidang Dakwah Fatayat Jabar Sebut Peran Penting Ibu Membangun keluarga Untuk Mencapai Indonesia Emas 2045
SuaraGarut.id - Ketua Bidang Dakwah Pimpinan Wilayah Fatayat NU Jabar Hj. Hilma Mimar mengatakan bahwa seorang ibu memiliki peran penting dalam membentuk sebuah keluarga. Apalagi dengan wacana Indonesia Indonesia Emas 2024.
Dalam pengajian triwulan yang diselenggarakan di Lapangan Merdeka Pangandaran Hilma memberikan berbagai hal terutama kiat-kiat dalam mendidik anak-anak di rumah.
"Langkah-langkah yang harus dilakukan itu bagaimana penguatan tauhid kepada ibu muda yang akan siap menjaga mendidik membina membimbing putra putrinya.
Sehingga dimasa yang akan datang menjadi putra putri yang tangguh yanh kuat imah yang kuat mentalnya yang bagus ekonominya yang kuat pendidikannya yang juga kuat kesehatan nya," katanya melalui sambungan telepon, Sabtu 8 Februari 2025.
Lalu kata Hilma langkah yang kedua ialah pendidikan akhlak atau adab untuk anak dan putra putri kita dimana sekarang yang menjadi musuh besar kita adalah gawai (smartphone) kalau tidak bisa bijaksana kita akan menjadi korban.
"Banyak korban pinjol game online dan lain sebagainya yang merugikan diri sendiri dan merugikan keluarga," ucapnya.
Untuk itu kata Hilma perhatian orang tua terutama ibu kepada putra putrinya harus lebih fokus dan harus menjadi prioritas sesibuk apapun pekerjaan ibu, tetap tidak boleh melupakan kewajiban dan tanggung jawab nya dalam mendidik dan mengasuh dsn membimbing anak-anak.
"Karena sekolah adalah nomor 2 tapi yang paling penting pendidikan pertama pengasuhan pertama bimbingan yang paling utama ialah di rumah dengan orangtua," ucapnya.
Maka kata Hilma pantas kalo nabi mengatakan bahwa ibu adalah madrasah yang paling utama untuk anak-anaknya karena memang ibu ini sangat dekat dengan anak dan putra putrinya ketimbang bapaknya.
"Maka bagimana mungkin seorang ibu bisa mendidik putra-putrinya dengan terdidik jika ibunya tidak memiliki pendidikan," ucapnya.
Maka kata Hilma untuk mempersiapkan kader-kader anak bangsa di Indonesia emas ini selain kita fokus dan prioritas terhadap kader-kader kita terhadap anak-anak kita peserta didik kita.
"Kita juga sebagai ibu harus mempersiapkan diri bagimana mempersiapkan diri menjadi ibu yang baik menjadi ibu yang tangguh menjadi ibu yang bertanggung jawab. Sehingga menghasilkan putra putri yang hebat karena kita melihat bukti nyata bagimana imam al Gozali. Bagimana hebatnya imam Syafi'i bagimana hebat Syach Abdul Qodir Jaelani itu karena Pendidikan dari ibunya, ibunya yang membuat mereka sukses maka disini Pentingnya kecerdasan seorang ibu," ucapnya.
"Jadi saya menekankan kepada seluruh Fatayat NU khususnya yang saat ini berhadapan dengan saya yaitu di Fatayat NU Pangandaran umumnya seluruh Fatayat se Jawa Barat mengajak agar kita lebih menekankan kecerdasan kita dan juga harus mampu menebar kecerdasan sosial," ucapnya.
Artinya ketika kita sudag memiliki kemampuan maka kita juga harus memberikan kecerdasan itu kepada orang lain.
Jadi bagimana kita bersama-sama bergandengan tangan untuk membangun Indonesia menuju Indonesia emas, bagimana kita mempersiapkan anak2 kita agar di Indonesia emas betul-betul menjadi anak-anak yang berkualitas menjadi anak-anak yang hebat yang berilmu yang beriman dan imannya kuat, keyakinan hebat dan memiliki prinsip serta memiliki kecintaan yang kuat yang dapat dalam yanh betul betul hubul waton minal iman cinta kepada tanah air merupakan dari iman.
"Betul menjadi jargon bahwa mencintai negara itu bagiman daripada iman dan juga memiliki rasa malu karena malu juga bagian daripada iman," katanya.
Sehebat apapun kemajuan jaman saat ini tetap kita harus memiliki rasa malu, artinya bahwa malu untuk melakukan maksiat, malu untuk malas belajar malu untuk tidak bisa mengejar cita-cita dan malu untik memjadi manusia yang bodoh.
"Intinya saya sebagai ketua bidang dakwah Fatayat NU Jawa Barat mengajak kepada seluruh kaum perempuan khususnya Fatayat NU umumnya semuanya bagimana kita bisa menggabungkan tokoh perempuan yang hebat yang menjadi idola kita," ucapnya.
"Yaitu bagimana kita harus bisa, harus bisa menjadikam role model itu seperti Sayyidah Khadijah, Istri Rasulullah yang dermawan kaya raya tapi beliau rela dan rido mengorbankan seluruh harta kekayaan untuk kepentingan dakwah nabi beliau rela mengorbankan bukan hanya harta tapi juga tenaga dan pikirannya untuk membantu perjuangan nabi.
Kemudian kita juga harus memahami bagimana kecerdasan Siti Aisyah atas kecerdasan banyak hukum yang langsung dari Rasulullah banyak sekali para sohabat yang menanyakan.
Pokonya di kepalanya itu banyak ribuan hadist yang langsung beliau dengar dari Rasulullah Saw jadi perempuan cerdas dan mencerdaskan tapi kita juga harus mencontoh juga Sayyidah Fatimah yang zuhud sederhana konaah.
Walaupun cerdas dermawan tapi tetap haris menjada diri dan kehormatan dan ingat bahwa kodrat perempuan adalah ibu rimah tangga, walaupun kita harus tetap maju harus hebat, tetap kodrat perempuan adalh ibu rumah tangga yang bertanggung jawab kepada keluarganya di rimah tangga yanh bertanggung jawab kepada suaminya di rumah.
Hilama juga mengapresiasi kepada Ketua PC Fatayat NU Pangandaran Milki Barokah yang sangat all out dalam membangun struktur di Fatayat NU Pangandaran.
"Alhamdulillah di kepemimpinan Sahabat Milki Barokah, sudah terbentuk hingga ranting dan anak ranting semua sudah selesai diberikan SK," ucapnya.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.