Beranda Pemda Garut: Arus Globalisasi Seringkali Menimbulkan Tekanan yang Memengaruhi Kesehatan Jiwa

Pemda Garut: Arus Globalisasi Seringkali Menimbulkan Tekanan yang Memengaruhi Kesehatan Jiwa

Oleh, Redaksi
1 minggu yang lalu - waktu baca 2 menit
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliani/Diskominfo

SuaraGarut.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mengadakan Rapat Koordinasi Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat di Hotel Sabda Alam Cipanas, Jalan Raya Cipanas, Kecamatan Tarogong Kaler, Kamis (12/12/2024). Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi lintas sektor dalam penanganan kesehatan jiwa masyarakat.

Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Politik, dan Hukum, Dedi Mulyadi, menekankan pentingnya perhatian terhadap kesehatan jiwa di tengah derasnya arus globalisasi dan meningkatnya intensitas aktivitas masyarakat.

"Arus globalisasi seringkali menimbulkan tekanan yang memengaruhi kesehatan jiwa. Hal ini harus menjadi perhatian serius, termasuk dalam pelayanan kesehatan primer," ujarnya.

Ia menyoroti masalah kesehatan jiwa di kalangan pelajar yang rentan mengalami tekanan akademis maupun perundungan. Kondisi ini, menurutnya, dapat memicu perilaku berisiko seperti upaya menyakiti diri sendiri. “Dengan adanya pelayanan kesehatan primer yang digagas Dinas Kesehatan Garut, diharapkan kesehatan jiwa masyarakat dapat lebih terjaga,” kata Dedi.

Lebih lanjut, Dedi menyampaikan bahwa penguatan kesehatan jiwa sejalan dengan Asta Cita keempat yang digagas Presiden Prabowo Subianto, yaitu meningkatkan sumber daya manusia di berbagai bidang, termasuk kesehatan dan kesetaraan akses bagi kelompok difabel. Ia juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan kesehatan primer sebagai langkah pencegahan dini terhadap gangguan kesehatan jiwa.

"Itu harus dilakukan _screening_ dan _asesment_ layaknya kesehatan secara fisik ya, itu saja untuk berobat ke fasilitas kesehatan pertama," ungkapnya.

Kolaborasi Lintas Sektor

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliani, menjelaskan bahwa rapat ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan SKPD, rumah sakit, puskesmas, dan organisasi profesi di Kabupaten Garut. Pihaknya tidak bisa bekerja sendiri. Penanganan kesehatan jiwa, sebut Leli, membutuhkan kolaborasi dari semua pihak.

"Nanti ada kesepakatan, kita sebetulnya sudah ada SK Tim, tinggal nanti mungkin kita harapkan dengan adanya pertemuan ini nanti semakin mempertegas fungsi dari masing-masing komponen yang terlibat," katanya.

Ia berharap koordinasi lintas sektor ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, sehingga penanganan kesehatan jiwa di Kabupaten Garut dapat dilakukan lebih efektif. 

"Biasanya nanti ada pertemuan-pertemuan lagi ya, cuman memang kalau ini kan di akhir tahun. Itu sebetulnya mengevaluasi juga sih, kerja dari tim pelaksana kesehatan jiwa masyarakat ini," ungkapnya.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.