Beranda Kabupaten Garut Berharap Kerja Sama dengan Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta dalam Percepatan Penurunan Stunting Berlanjut

Kabupaten Garut Berharap Kerja Sama dengan Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta dalam Percepatan Penurunan Stunting Berlanjut

Oleh, Redaksi
1 minggu yang lalu - waktu baca 2 menit
TPPS Garut mengikuti secara virtual kegiatan Program Expose Pendampingan Teknis dan Advokasi Percepatan Penurunan Stunting di 7 Kabupaten di Indonesia,

SuaraGarut.id - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Garut mengikuti kegiatan Program Expose Pendampingan Teknis dan Advokasi Percepatan Penurunan Stunting di 7 Kabupaten secara virtual. Acara yang difasilitasi Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta ini berlangsung di Setda Center, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (12/12/2024).

Kepala Bidang Perlindungan Anak DPPKBPPPA Kabupaten Garut, Budi Kusmawan, menyampaikan bahwa Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta telah memberikan pendampingan kepada Kabupaten Garut sejak 2021. Fokus pendampingan berada pada dua pilar Strategi Nasional (Stranas), yakni strategi komunikasi perubahan perilaku serta koordinasi dalam 8 aksi konvergensi.

Budi mengapresiasi kontribusi lembaga tersebut yang dinilai berdampak positif terhadap penurunan prevalensi stunting di Garut, dengan melatih Da'i milenial di 29 desa lokus, dalam upaya untuk memberikan informasi edukasi kepada masyarakat dalam upaya percepatan penurunan stunting kepada sasaran seperti remaja sebagai calon pengantin maupun kepada ibu hamil.

"Kami dari TPPS kabupaten sangat terbantu dengan adanya bantuan ataupun pendampingan-pendampingan yang dilakukan oleh Tanoto Foundation beserta Yayasan Cipta," ujar Budi. Ia berharap kerja sama antara pihaknya dengan Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta bisa terus berlanjut.

"(Pendampingan Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta) Berpengaruh terhadap penurunan maupun program (penanganan) stunting yang sedang dilaksanakan oleh TPPS Kabupaten Garut," ucapnya.

Head of Learning Environment Tanoto Foundation, Margaretha Ari Widowati, menjelaskan bahwa fase pendampingan 2021-2024 di 7 kabupaten dampingan, yakni Kabupaten Pasaman Barat, Rokan Hulu, Pandeglang, Garut, Kutai Kartanegara, Lombok Barat, dan Lombok Timur.

Fase terbagi dalam dua tahap. Fase pertama berfokus pada penyusunan strategi komunikasi perubahan perilaku, sedangkan fase kedua memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam mengimplementasikan 8 aksi konvergensi.

"Kami telah menghasilkan dokumen penting seperti 7 modul komunikasi perubahan perilaku, 2 regulasi terkait strategi komunikasi, serta 6 regulasi manajemen data," kata Margaretha. Ia berharap praktik baik dari 7 kabupaten dampingan, termasuk Garut, dapat menginspirasi kabupaten lain dalam percepatan penurunan stunting.

Menurutnya halbini bukan keberhasilan dari Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta, melainkan keberhasilan para pemerintah daerah yang sungguh-sungguh menjalankan apa yang menjadi strategi nasional untuk percepatan penurunan stunting.

"Kami berharap acara ini dapat menjadi momentum bagi semua untuk semakin bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya percepatan penurunan stunting, " tandasnya. 

Dalam kesempatan ini, turut hadir Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan dan Pembangunan Manusia Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) Republik Indonesia, Prof. Dadan Wildan. Ia mengapresiasi upaya Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta yang sejalan dengan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (P3S) Tahun 2025-2029.

"P3S ini akan mendukung dalam pencapaian misi nomor 4 Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas," jelasnya.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.