Wabup Garut dan Menteri Kebudayaan Buka KISC 2025, Perkuat Pelestarian Pencak Silat di Kancah Dunia
SuaraGarut.id – Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, menghadiri sekaligus membuka Festival Kasundan International Silat Camp (KISC) 2025 di SOR RAA Adiwijaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (7/8/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Kasundan International Silat Camp 2025 yang bertujuan melestarikan serta mempromosikan pencak silat sebagai seni bela diri tradisional Indonesia.
Dalam sambutannya, Putri Karlina menegaskan bahwa pencak silat memiliki nilai filosofis dan estetis yang mendalam, selain sebagai keterampilan bela diri.
"Nilai-nilai filosofi, hidup, nilai estetika yang terangkum pada sebuah gerakan indah namun tegas, yang menunjukkan betapa memang orang-orang Indonesia adalah orang pemberani yang pantas membela diri," ungkapnya.
Ia menyebut kegiatan Kasundan ini sebagai kesempatan luar biasa untuk mengenalkan pencak silat kepada masyarakat internasional. Kehadiran peserta dari berbagai negara menjadi anugerah yang dinilai mampu mendongkrak promosi pariwisata Kabupaten Garut.
Putri Karlina berharap penyelenggaraan KISC dapat terus berlangsung dan menjadi kebanggaan daerah. Ia mengajak semua pihak untuk menjaga keberlanjutan warisan leluhur ini.
"Jangan berhenti untuk selalu mengupayakan apa yang menjadi warisan leluhur kita agar tetap bisa dinikmati, tetap bisa menjadi napas hidup bagi anak cucu kita kelak," pesannya.
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, yang turut hadir, menilai KISC 2025 sebagai langkah penting dalam memperkuat pelestarian, promosi, dan diplomasi budaya. Ia mengingatkan bahwa pada 12 Desember 2019, UNESCO telah menetapkan pencak silat sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia.
Menurutnya, KISC menjadi ruang pertemuan para guru dan perguruan pencak silat untuk berbagi wawasan sekaligus memperluas pemahaman peserta, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Melalui kegiatan seperti KISC, kita menjalankan amanat konstitusi. Kita memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia," ucap Fadli Zon.
Ia menegaskan komitmennya untuk mendukung KISC dan kegiatan serupa di masa mendatang, dengan harapan menjadi bagian penting dalam strategi kebudayaan Indonesia di tingkat global.
Ketua Pelaksana KISC 2025, Dimas Tresna Aditya, menjelaskan bahwa kegiatan ini digagas oleh Cecep Arif Rahman sejak 2017 untuk melestarikan dan memperkenalkan pencak silat ke kancah internasional.
Dimas mengatakan, KISC menjadi ruang kolaborasi sekaligus sarana mempererat silaturahmi antar pesilat dunia. Salah satu momen yang menjadi sorotan adalah penampilan 150 peserta anak-anak berkebutuhan khusus.
"Ini menandakan bahwa seni budaya bela diri Indonesia ini bisa dirasakan dan dinikmati oleh siapapun serta kalangan apapun," tuturnya.
KISC 2025 berlangsung pada 1–8 Agustus 2025, dengan lebih dari 50 peserta dari tujuh negara, yaitu Singapura, Australia, Amerika Serikat, Jepang, Rusia, Belanda, Prancis, dan Indonesia.
Dimas berharap kegiatan ini dapat menjadi pengalaman yang memperkaya wawasan dan memperkuat sinergi antara Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Kasundan, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.