Warga Cisompet Garut Temukan Bansos Beras Kurang Timbangan, Bulog Klaim Tak Ada Pelanggaran
SuaraGarut.id – Warga penerima bantuan pangan program Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dibuat geger dengan temuan beras bantuan sosial yang tidak sesuai timbangan. Seharusnya setiap karung berisi 10 kilogram beras, namun setelah dicek kembali, isi beberapa karung berkurang hingga 2,5 kilogram.
Indra Firman, Kepala Desa Panyindangan, Kecamatan Cisompet, mengungkapkan bahwa dari hasil pengecekan di desanya, kekurangan berat beras bervariasi antara 1 hingga 2,5 kilogram. Menurutnya, total terdapat 576 KPM yang menerima bantuan di wilayahnya.
"Saat dikilo kembali, dari 10 karung beras seluruhnya mengalami kekurangan kiloan yang seharusnya tiap karung berisi 10 kilogram. Untuk pengurangannya variatif, ada yang 1 kilogram sampai yang paling banyak 2,5 kilogram," kata Indra saat dihubungi Sabtu (27/7).
Indra menjelaskan bahwa awal kecurigaan muncul ketika warga melihat karung beras yang tampak tidak penuh. Warga lalu secara inisiatif menimbang ulang beras tersebut satu per satu. Setelah ditemukan adanya kekurangan, pihak desa langsung menyampaikan temuan itu dalam grup Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kecamatan Cisompet.
“Ternyata di desa lain juga ada yang mengalami kondisi serupa, bukan hanya di desa kami saja,” katanya.
Setelah itu, pihak desa melaporkan kejadian tersebut kepada Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Namun, mereka memilih tidak langsung mengadu ke Bulog Garut dengan beberapa pertimbangan.
“Kemarin itu setelah penyalurnya pulang kami cek itu, jadi gak langsung komplain ke penyalur ataupun armada gitu. Setelah mereka pulang nah kami juga iseng-iseng, penasaran kayak kurang, kami timbang gitu ternyata benar. Berita acara tetap ditandatangani ke penyalur beras oleh petugas desa,” jelasnya.
Meski menyoroti kekurangan berat beras, Indra menegaskan bahwa kualitas beras yang diterima warga masih layak konsumsi. Ia menyebut kasus kekurangan timbangan jarang terjadi, namun sebelumnya sempat menyoroti kualitas beras yang pernah diterima warga.
“Kalau dulu saya juga pernah komen terkait beras dari Bulog ada yang bau hapeuk, artinya kan gak enak jadi komplain tapi gak berani lapor langsung ke sana. Cuman ya kita punya wadah ya Apdesi jadi di sana aja sharing sama mereka,” katanya.
Menanggapi laporan tersebut, Kepala Bulog Ciamis Dadan Irawan menyatakan bahwa pihaknya telah mengonfirmasi langsung ke lapangan. Ia mengklaim pengecekan di seluruh desa wilayah Cisompet tidak menemukan adanya pelanggaran standar kuantum berat beras.
“Tim lapangan kami langsung terjun setelah mendapat info di Cisompet tersebut. Dan cek di mana lokasi pengecekan tersebut dan tidak ditemukan kondisi tersebut,” ujarnya saat dihubungi Minggu, 27 Juli 2025.
Sumber Kumparan
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.