Beranda Warga Diminta Tinggalkan Cimacan, Bupati Garut Soroti Risiko Bencana

Warga Diminta Tinggalkan Cimacan, Bupati Garut Soroti Risiko Bencana

Oleh, Redaksi
1 hari yang lalu - waktu baca 2 menit
Foto udara kawasan terdampak banjir bandang aliran Sungai Cimanuk di Kampung Cimacan, Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat/Foto: Antara/Wahyu Putro A

Bupati Garut Minta Warga Cimacan Segera Pindah Demi Keselamatan

Bupati Garut, Syakur, mengimbau warga di kawasan Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul, untuk segera meninggalkan tempat tinggal mereka. Imbauan ini disampaikan setelah hujan deras pada Sabtu (28/6) yang menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah titik rawan.

Syakur menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas tinggi tersebut merupakan yang pertama setelah sekian lama Garut tidak turun hujan, sehingga memicu bencana di wilayah-wilayah rawan seperti Cimacan.

“Kejadiannya mendadak, ini hujan pertama setelah lama kering. Dan tempat-tempat seperti Cimacan memang rawan,” ujar Syakur.

Ia juga mencatat kepada para camat dan kepala desa untuk secara rutin menyatukan kondisi di daerah rawan bencana, terutama kawasan Cimacan yang sering kali terdampak musibah serupa.

"Saya minta camat dan desa untuk aktif melakukan pemantauan di wilayah rawan bencana. Cimacan sudah sering terdampak, harusnya warga tidak tinggal di sana lagi, tapi kenyataannya mereka tetap bertahan," katanya.

Cimacan dikenal sebagai daerah dengan risiko tinggi terhadap banjir dan longsor. Pemerintah Kabupaten Garut, kata Syakur, telah menyediakan perumahan relokasi bagi warga, namun sebagian besar masih memilih untuk tetap tinggal di lokasi lama.

"Itu memang daerah rawan. Kami sudah minta mereka pindah karena rumah relokasi sudah disiapkan. Tapi mereka tetap tinggal. Kalau perlu dibangun benteng pengaman, ya kita bangun," ujarnya.

Menangapi masalah keterlambatan bantuan logistik, Syakur menegaskan bahwa penyaluran bantuan sudah dilakukan dengan cepat.

"Enggak lama kok. Kejadiannya subuh, siang sudah terselesaikan. Kalau ada satu dua yang telat, itu biasa. Tapi secara umum bantuan cepat sampai," tutupnya.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.