6 Perbedaan Ibadah Haji dan Umrah, Wajib Tahu Sebelum Melaksanakannya
SUARAGARUT.id - Haji dan Umrah merupakan pelaksanaan Ibadah dalam agama Islam yang memiliki persamaan, namun pada nyatanya mempunyai perbedaan.
Diketahui Haji dan Umrah melibatkan perjalanan ke kota suci Mekkah dan melaksanakan serangkaian Ibadah.
Meski demikian, dalam pelaksaan Ibadah Haji dan Umrah ada perbedaan yang cukup signifikan, baik secara bahasa, waktu pelaksanaan, status hukum, dan tata cara Ibadahnya.
Dilansir dari laman Baznas, berikut 6 perbedaan antara Ibadah Haji dan Umrah:
1. Bahasa
Haji adalah rukun Islam kelima yang secara bahasa berarti menyengaja atau bermaksud melakukan sesuatu. Sedangkan secara istilah adalah menyengaja menuju Kabah untuk melaksanakan ibadah tertentu.
Sementara Umrah secara bahasa dapat diartikan berziarah ke tempat ramai atau berpenghuni, sedangkan menurut istilah memiliki kesamaan dengan Haji.
2. Hukum
Hukum Haji adalah wajib bagi yang mampuh dan tergolong persoalan al-mujma alaihi al-malum min al-din bi al-dlarurah (yang disepakati hukumnya oleh seluruh mazhab dan diketahui oleh semua kalangan, baik orang awam dan khusus). Oleh karenanya seseorang yang mengingkari kewajiban Haji dihukumi murtad (keluar dari Islam), kecuali bagi orang yang sangat awam, jauh dari informasi keagamaan (Syekh Khathib al-Syarbini, Mughni al-Muhtaj, juz 2: 206).
Sedangkan hukum umrah diperselisihkan ulama. Menurut pendapat al-adhhar (yang kuat) hukumnya wajib. Sementara menurut pendapat muqabil al-adhhar (yang lemah), hukum umrah adalah sunnah (Syekh Muhammad al-Zuhri al-Ghamrawi, al-Siraj al-Wahhaj, hal.151).
3. Rukun
Dalam bab manasik, rukun adalah ritual tertentu yang menjadi penentu keabsahan Haji atau umrah (batal bila tidak dilakukan), dan tidak bisa diganti dengan dam (denda). Rukun Haji ada lima yaitu niat ihram, wuquf di Arafah, tawaf, sai, dan memotong rambut. Sedangkan rukun Umrah ada empat, niat ihram, tawaf, sai, dan memotong rambut. Artinya, haji dan umrah berbeda pada satu rukun, yaitu wuquf di Arafah.
4. Waktu Pelaksanaan
Haji memiliki waktu pelaksanaan yang lebih sempit dari Umrah. Waktu pelaksanaan Haji terbatas pada rentang waktu mulai dari awal bulan Syawal sampai subuhnya hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah). Sedangkan Umrah bebas untuk dilaksanakan kapan saja.
5. Kewajiban
Kewajiban Haji dan Umrah merupakan rangkaian ritual manasik yang apabila ditinggalkan tidak dapat membatalkan Haji atau Umrah, tetapi wajib diganti dengan dam (denda). Kewajiban Haji ada lima, yaitu niat ihram dari miqat (batas area yang telah ditentukan menyesuaikan daerah asal jamaah Haji/Umrah), menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada (perpisahan), serta melempar jumrah. Sedangkan kewajiban Umrah ada dua, niat ihram dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram.
6. Makna dan Signifikansi
Haji memiliki makna yang sangat mendalam dalam Islam. Selain menjadi salah satu rukun Islam, Haji juga merupakan simbol persatuan umat Muslim dari seluruh dunia yang datang ke satu tempat untuk beribadah kepada Allah. Haji juga dianggap sebagai puncak dari ibadah seorang Muslim, di mana setiap jamaah diharapkan kembali dalam keadaan suci dan bersih dari dosa setelah melaksanakan Haji.
Umrah, meskipun tidak memiliki status kewajiban seperti Haji, tetap memiliki nilai spiritual yang tinggi. Melaksanakan Umroh memberikan kesempatan bagi seorang muslim untuk memperbaiki diri, memperkuat iman, dan merasakan kedekatan dengan Allah. Umrah juga sering dilakukan oleh banyak Muslim sebagai bentuk syukur atau permohonan kepada Allah.
Itu dia perbedaan Ibadah Haji dan Umrah. Semoga dengan mengetahui hal tersebut dapat memberi manfaat bagi anda yang ingin melaksanakan perjalanan ke tanah suci Mekkah.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.