Beranda Bupati Garut dan BBWS Cimanuk Cisanggarung Sepakat Percepat Rehabilitasi Irigasi untuk Dukung Petani

Bupati Garut dan BBWS Cimanuk Cisanggarung Sepakat Percepat Rehabilitasi Irigasi untuk Dukung Petani

Oleh, Redaksi
22 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menerima kunjungan kerja Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung/Diskominfo Kab. Garut

SuaraGarut.id – Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menerima kunjungan kerja Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro, di Ruang Pamengkang, Kecamatan Garut Kota, Selasa (16/9/2025).

Pertemuan ini membahas pembangunan serta rehabilitasi jaringan irigasi yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Garut.

Bupati Garut menegaskan bahwa pembangunan irigasi menjadi bagian dari program pemerintah pusat yang mendukung kemandirian pangan daerah.

"BBWS akan membangun irigasi bagi Kabupaten Garut," ungkapnya.

Ia menyebut sejumlah jaringan irigasi di Garut perlu segera dinormalisasi dan direhabilitasi. Pada tahap kedua, pekerjaan akan dilakukan di wilayah Banyuresmi, meliputi Sungai Ciroyom, Cisangkal, Bandama, Cipancar, Simpangsari, dan Leuwibolang. Selanjutnya, tahap ketiga mencakup Sungai Cipeujeuh, Cimanuk, Cikuray, Leuwibitung, Sindujaya, Cirompang, dan Cibuyutan Utara.

Bupati berharap langkah ini segera terealisasi agar petani lebih mudah mengakses air, memperluas areal tanam, dan meningkatkan hasil pertanian.

Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro, menyatakan pihaknya berkomitmen mempercepat rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi di Garut melalui dukungan anggaran pusat maupun daerah. Menurutnya, normalisasi sangat mendesak dilakukan karena tingginya sedimentasi di saluran irigasi.

"Yang masuk irigasi nanti kita akan selesaikan secara bertahap tahun ini, hingga air bisa lancar ke dekat sawah," jelasnya.

Selain fokus pada irigasi, BBWS Cimanuk Cisanggarung juga menyiapkan program pengamanan sungai untuk periode 2026–2029. Program tersebut ditujukan melindungi pemukiman, infrastruktur jalan, dan lahan pertanian dari ancaman erosi maupun banjir.

Lebih lanjut, Dwi Agus mengajak pemerintah daerah berkolaborasi dalam mengedukasi petani terkait program hemat air, mengingat Garut masih sangat bergantung pada kondisi alam karena belum memiliki bendungan.

"Jadi, kita harus bisa bagaimana budidaya padi dengan hemat air, tapi tidak meninggalkan fungsi menghemat benih dan menghemat pupuk," pungkasnya.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.