Dinkes Garut Tunggu Hasil Lab untuk Pastikan Penyebab Keracunan Massal
SuaraGarut.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menegaskan belum bisa memastikan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai penyebab keracunan massal yang dialami ratusan siswa di Kecamatan Kadungora.
"Belum (diketahui penyebabnya), kita enggak mau tebak-tebakan," ujar Kepala Dinkes Garut, Leli Yuliani, melansir dari Antara.
Menurutnya, sampel makanan yang dikonsumsi pasien telah dibawa ke laboratorium di Bandung untuk diuji lebih lanjut. Proses pemeriksaan ini membutuhkan waktu beberapa hari guna mengetahui apakah terdapat bakteri atau zat berbahaya yang memicu keracunan.
"Nanti aja tunggu hasilnya," ucap Leli.
Leli mengungkapkan, tim Dinkes terus melakukan penelusuran terhadap warga yang mengonsumsi makanan dari program MBG. Hingga Jumat siang, jumlah korban tercatat mencapai 657 orang, meningkat signifikan dari laporan awal.
Ia merinci, pada Rabu (17/9) terdapat 150 siswa dengan gejala keracunan, lalu Kamis (18/9) melonjak menjadi 569 orang, dan terus bertambah hingga kini. Sebagian besar pasien mengalami gejala ringan sehingga diperbolehkan pulang usai pemeriksaan. Namun, 19 orang harus mendapat perawatan intensif.
"Dari jumlah pasien yang dirawat, sembilan orang sudah membaik dan diperbolehkan pulang Jumat pagi. Ada 10 orang yang masih harus menjalani perawatan," jelasnya.
Sebelumnya, siswa dari sejumlah sekolah—MA Maarif Cilageni, SMA Siti Aisyah, SMP Siti Aisyah, dan SDN 2 Mandalasari—melaporkan keluhan pusing, mual, serta muntah setelah menyantap makanan program MBG pada Selasa (16/9). Kondisi mereka kian memburuk sehari setelahnya, hingga akhirnya puluhan hingga ratusan siswa harus mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Kadungora.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.