Beranda Diskannak Garut Hadirkan Gerakan Medali Emas Untuk Kendalikan Inflasi di Garut

Diskannak Garut Hadirkan Gerakan Medali Emas Untuk Kendalikan Inflasi di Garut

Oleh, Redaksi
15 jam yang lalu - waktu baca 3 menit
Pelaksanaan Launching Program Medali Emas di Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut/Diskominfo

SuaraGarut.id - Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, secara resmi meluncurkan Program Mengendalikan Inflasi melalui Peternakan Masyarakat (Medali Emas) yang diinisiasi Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gatut (Diskannak) di Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Selasa (24/12/2024). 

Pj Bupati Garut mengapresiasi atas hadirnya gerakan Medali Emas ini, yang menurutnya program ini mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, dan akan menciptakan kondisi yang baik bagi keluarga. Terlebih, lanjut Barnas, program ini diintegrasikan dengan program-program ketahan pangan lainnya yang ada di Kabupaten Garut.

"Nah inilah sebetulnya program yang saya harapkan, ini program medali emas ini adalah program yang menurut saya berhasil, kenapa berhasil? Saya melihat dari ibu-ibunya bergembira ya, ayam-ayamnya sehat, lalu kemudian pohon-pohon tanaman baik itu kangkung ataupun selada air itu juga mekar dengan demikian baik, termasuk ternak-ternaknya yang sebentar lagi kalau mau tahun baru nanti bisa dijual sebagian, nanti kemudian anaknya kita punya lagi untuk nanti Iduladha dan seterusnya lah," ujar Barnas.

Ia pun menilai program Medali Emas ini juga merupakan suatu program yang sesuai dengan keinginan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yaitu terkait ketahanan pangan untuk keluarga.

Sementara itu, Kepala Diskannak Kabupaten Garut, Beni Yoga Gunasantika, menuturkan, Medali Emas ini adalah salah satu upaya pemerintah daerah dalam rangka mengendalikan inflasi melalui pengembangan peternakan di masyarakat, dalam rangka memenuhi kebutuhan telur secara mandiri.

"Jadi mudah-mudahan ini salah satu upaya pemerintah daerah Garut dalam rangka memenuhi kebutuhan pangannya melalui penyediaan telur secara mandiri di tingkat kelompok atau di tingkat warga," tutur Beni.

Awal gerakan ini, lanjut Beni, pihaknya mensimulasikan di Desa Wanajaya Kecamatan Wanaraja dengan memberikan bantuan sebanyak 400 ekor ayam untuk 40 Kepala Keluarga (KK), di mana masing-masing KK mendapatkan 10 ekor ayam petelur.

Ia pun berharap 10 ekor ayam petelur tersebut bisa bertelur setiap hari ini, bisa memenuhi kebutuhan telur ayam keluarga dan sisanya bisa dijual dalam satuan produksi kelompok, sehingga mampu menambah pendapatan keluarga melalui tabungan kelompok.

Menurut Beni program ini dikelola oleh Kelompok Wanita Terpadu (KWT) yang ada di Desa Wanajaya, dalam rangkka pemberdayaan perempuan yang ada di desa tersebut.

Beni menjelaskan di tahun 2025 pihaknya sudah merancang agar seluruh desa di Kabupaten Garut bisa melaksanakan program Medali Emas secara masif dengan diperkuat Peraturan Bupati (Perbup) yang saat ini sedang disusun pihaknya bersama Bagian Hukum Setda Kabupaten Garut, di mana, imbuh Beni, pembiayaannya akan dilakukan melalui pemanfaatan dana ketahanan pangan yang ada di masing-masing desa.

"Jadi saya sudah menghitung kalau rata-rata tiap desa menyediakan 300 ekor saja, tadi saya hitung itu sekitar ada 126 ribu lebih ekor ya, kalau 80% yang bertelur berarti ada sekitar 101 ribu, 101 ribu berarti menghasilkan 101 ribu telur per hari ya, kalau rata-rata per kilo ada 16 telor berarti 1 hari di Kabupaten Garut ini bisa dihasilkan sekitar 6.000 kilo, jadi kalau misalkan dihitung dalam setahun tadi saya hitung hampir seribu tahun lebih, dan ini saya kira cukup untuk memenuhi kebutuhan Kabupaten Garut begitu," jelas Beni.

Ia mengungkapkan jika program ini bisa dilakukan secara masif di seluruh desa di Kabupaten Garut, menurutnya swasembada telur dalam rangka pemenuhan kebutuhan telur di Kabupaten Garut untuk pemenuhan kebutuhan gizi, termasuk menyongsong kegiatan makan bergizi yang akan dilakukan tahun depan akan bisa terpenuhi.

"Tentu harapannya terkait dengan program Asta Cita Pak Presiden ya, bahwa seluruh kabupaten kota provinsi di Indonesia ini bisa swasembada pangan”, ungakpnya.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.