Beranda FKDT Garut Gelar Pembinaan Penguatan Lembaga MDT di Cisurupan, Fokus pada EMIS dan Jaminan Sosial

FKDT Garut Gelar Pembinaan Penguatan Lembaga MDT di Cisurupan, Fokus pada EMIS dan Jaminan Sosial

Oleh, Redaksi
1 hari yang lalu - waktu baca 3 menit
Sosialisasi FKDT Garut MDTA Mambaul Faizin, Kampung Cipelah, Desa Tambakbaya, Kecamatan Cisurupan, Minggu (3/8).

SuaraGarut.id — Dalam rangka memperkuat eksistensi dan tata kelola lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT), Dewan Pimpinan Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPC FKDT) Kabupaten Garut menggelar kegiatan pembinaan di MDTA Mambaul Faizin, Kampung Cipelah, Desa Tambakbaya, Kecamatan Cisurupan, Minggu (3/8).

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 08.00 WIB ini dihadiri oleh para Kepala MDT dan operator EMIS dari empat kecamatan, yaitu Cisurupan, Cikajang, Cigedug, dan Sukaresmi. Fokus pembinaan adalah pada penguatan sistem data EMIS, penyampaian informasi jaminan sosial ketenagakerjaan, serta respons terhadap isu kebijakan pendidikan seperti full day school.

Ketua DPC FKDT Kabupaten Garut, Atep Taofiq Mukhtar, dalam sambutannya menekankan pentingnya kesiapan setiap lembaga MDT dalam menghadapi perkembangan regulasi dan digitalisasi, termasuk kewajiban pengelolaan data melalui sistem EMIS (Education Management Information System) Kementerian Agama.

“Kita ingin memastikan seluruh MDT di Garut, khususnya di wilayah selatan, mampu melaporkan datanya dengan akurat. EMIS bukan sekadar laporan administratif, tetapi menjadi dasar kebijakan nasional dalam pembinaan dan pendanaan lembaga keagamaan,” ujar Atep.

Ia juga menyampaikan bahwa eksistensi MDT saat ini tidak bisa lepas dari tantangan eksternal, termasuk kebijakan pendidikan formal yang kadang bersinggungan dengan jadwal kegiatan keagamaan. Oleh karena itu, sinergi antara FKDT, Kementerian Agama, dan Dinas Pendidikan perlu terus diperkuat.

Kasi Pontren: Perlindungan Bagi Guru dan Operator MDT Harus Dipikirkan

Hadir pula sebagai narasumber, Badrul Munir, Kasi Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren (Pontren) Kementerian Agama Kabupaten Garut. Dalam paparannya, ia menyoroti pentingnya memperjuangkan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi guru MDT dan operator EMIS, yang selama ini belum mendapat perlindungan memadai.

“Para guru dan operator ini bekerja dengan dedikasi luar biasa, tapi belum semuanya terlindungi secara hukum dan sosial. Kita harus dorong agar mereka bisa terakses dalam program BPJS Ketenagakerjaan atau skema jaminan lain yang relevan,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa keberlangsungan MDT tidak cukup hanya mengandalkan semangat juang dari para pengelola, tetapi butuh dukungan struktural dan perlindungan sistemik.

Menambah perspektif dari dunia pendidikan formal, Korwil Pendidikan Kecamatan Cisurupan, Hj. Tina Palita, S.Pd. SD, MM, menyampaikan dukungannya terhadap penguatan MDT. Ia menilai MDT merupakan mitra penting dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai spiritual anak yang tidak selalu bisa tercakup dalam kurikulum sekolah formal.

“Kami melihat MDT tidak sebagai pesaing sekolah, tapi sebagai penguat nilai-nilai moral, agama, dan etika anak. Maka penting ada sinergi yang baik antara madrasah diniyah dengan sekolah formal, terutama dalam menyikapi kebijakan seperti full day school,” ujarnya.

Dalam sesi diskusi, sejumlah peserta menyampaikan berbagai tantangan teknis, mulai dari kendala jaringan internet saat mengakses EMIS, keterbatasan perangkat, hingga belum meratanya pelatihan teknis untuk operator. Mereka berharap FKDT dan Kemenag terus memberikan pendampingan agar tidak terjadi stagnasi administrasi di tingkat lembaga.

Kegiatan ini ditutup dengan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi antar-lembaga serta mendorong pengakuan lebih luas terhadap MDT sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional. Para peserta menyambut baik forum ini sebagai ruang konsolidasi dan berharap pembinaan serupa dapat dilanjutkan secara berkala di kecamatan lain.

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.