Garut Kaya dengan Destinasi Wisata Religi Kian Diminati Peziarah dari Berbagai Penjuru Tanah Air
SuaraGarut.id - Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang selama ini dikenal dengan pesona alamnya yang memukau, kini semakin memantapkan diri sebagai destinasi wisata religi yang menarik banyak peziarah. Berbagai situs sejarah Islam dan makam tokoh penyebar agama di Garut menjadi tujuan utama bagi masyarakat yang ingin melakukan ziarah, mencari ketenangan batin, sekaligus belajar sejarah peradaban Islam di tatar Sunda.
Geliat wisata religi ini terlihat dari meningkatnya jumlah kunjungan ke beberapa lokasi utama, terutama pada hari-hari libur keagamaan dan akhir pekan. Wisatawan bukan hanya datang dari Garut dan sekitarnya, melainkan juga dari berbagai kota di Jawa Barat, bahkan hingga luar provinsi.
Makam Godog Sunan Rohmat (Pangeran Papak): Pusat Ziarah Utama
Salah satu ikon utama wisata religi di Garut adalah Makam Godog Sunan Rohmat (Pangeran Papak) yang berlokasi di Kecamatan Karangpawitan. Sunan Rohmat atau Kiai Rohmat Suci adalah salah seorang tokoh penyebar agama Islam terkemuka di Jawa Barat, yang diyakini masih keturunan Raja Pajajaran. Kompleks makam ini tak pernah sepi dari peziarah yang datang untuk berdoa, melakukan tahlil, serta mengenang perjuangan beliau dalam menyebarkan ajaran Islam.
"Setiap kali ke Garut, kami pasti menyempatkan diri ziarah ke Makam Godog. Rasanya ada ketenangan tersendiri di sini, selain bisa belajar sejarah perjuangan wali Allah," ujar Ibu Aisyah, seorang peziarah dari Tasikmalaya.
Selain Makam Godog, beberapa makam keramat dan situs sejarah lainnya, seperti Makam Keramat Syekh Jafar Sidiq (Cibiuk) dan berbagai pesantren tua yang memiliki sejarah panjang dalam pendidikan Islam, turut menjadi tujuan para peziarah dan santri.
Wisata religi di Garut menawarkan pengalaman yang lebih dari sekadar perjalanan fisik. Para pengunjung dapat merenungi nilai-nilai spiritual, memperdalam keimanan, serta menelusuri jejak sejarah penyebaran Islam di wilayah ini. Suasana yang tenang dan khusyuk di lokasi-lokasi ziarah memberikan ruang bagi introspeksi diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Peningkatan kunjungan wisatawan religi secara langsung berdampak positif bagi perekonomian lokal. Berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti pedagang oleh-oleh, warung makan, penginapan sederhana, hingga jasa transportasi lokal merasakan lonjakan pendapatan. Masyarakat setempat juga banyak yang terlibat sebagai juru kunci, pemandu, atau penyedia jasa lainnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan ( DISPARBUD ) menyatakan bahwa wisata banyak dikunjungi ketika perayaan hari libur libur panjang Hari Raya Waisak (10–13 Mei 2025), Garut menerima 27.605 wisatawan dari 13 titik destinasi wisata. “Kami masih memiliki banyak momentum lain seperti libur sekolah, Iduladha, dan event besar seperti Gebyar Pesona Budaya Garut 2025 untuk mendorong pencapaian target secara tahunan,” tuturnya kepada media JabarNews.co.
Dengan perpaduan keindahan alam, kekayaan budaya, dan kedalaman spiritual, Garut terus memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata yang menawarkan pengalaman lengkap. Bagi Anda yang mencari perjalanan spiritual sekaligus napak tilas sejarah Islam, Garut siap menyambut dengan keramahtamahan dan pesona yang tak terlupakan.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.