Beranda Garut Masuk 10 Besar Serangan Hama Tikus, Pemda Dorong Petani Buat Rumah Burung Hantu

Garut Masuk 10 Besar Serangan Hama Tikus, Pemda Dorong Petani Buat Rumah Burung Hantu

Oleh, Redaksi
4 bulan yang lalu - waktu baca 2 menit
Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Garut Haeruman

SuaraGarut.id - Serangan hama tikus di lahan pertanian di Kabupaten Garut masuk menjadi 10 besar tingkat nasional wilayah dengan serangan hama tikus terbesar pada tahun ini.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Garut Haeruman. Ia mengatakan bahwa saat ini Garut masuk menjadi 10 besar serangan hama tikus tingkat Nasional.

"Garut masuk 10 besar serangan hama tikus di lahan pertanian khususnya padi tingkat nasional," katanya, Senin.

Olah dasar itu Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong petani untuk membangun rumah burung hantu sebagai upaya mengendalikan hama tikus yang seringkali merusak tanaman padi sehingga menimbulkan kerugian karena menurunkan produktivitas hasil tani.

"Kita rencana me-'launching' atau membuat, sudah laporan ke Pak Sekda untuk seribu rumah burung hantu tersebar di seluruh 42 kecamatan," kata.

Ia menuturkan, pembuatan rumah burung hantu itu merupakan program Kementerian Pertanian untuk mengendalikan hama tikus yang selama ini menyebabkan tanaman pangan seperti padi rusak.

Lahan pertanian di Kabupaten Garut yang terdampak hama tikus itu, kata dia, merupakan terbesar di Provinsi Jawa Barat, dan urutan ke-10 daerah yang paling besar terdampak hama tikus di tingkat nasional, untuk itu Kementerian Pertanian mengendalikan hama tikus dengan memanfaatkan burung hantu.

"Bukan hanya di Garut, tapi seluruh Indonesia harus ada pengendalian hama tikus yang ramah lingkungan, pemangsa yang makannya tikus, salah satunya burung hantu," katanya.

Ia menyampaikan sejumlah petani yang paham dalam mengendalikan hama tikus sudah membuat beberapa rumah burung hantu di Garut, untuk itu ke depannya pemerintah daerah akan membuat banyak rumah burung hantu tersebar di seluruh desa/kelurahan.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.