Jawa Barat Jadi Penentu Arah Perjuangan Turunkan Stunting Nasional
SuaraGarut.id - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji menegaskan peran strategis Jawa Barat dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia. Menurutnya, dinamika angka stunting di Jawa Barat akan sangat menentukan arah pencapaian target nasional.
“Bapak dan Ibu, prevalensi kita sekarang sudah turun. Alhamdulillah sekarang 19,8 persen. Dan, ingat kekuatannya adalah di Jawa Barat karena penduduknya paling banyak se-Indonesia,” ujar Wihaji saat memberikan sambutan dalam kegiatan Retreat dan Jambore Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Provinsi Jawa Barat di Rancaupas, Kabupaten Bandung, Sabtu (12/7/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia Tina Talisa, para pejabat Kemendukbangga/BKKBN, serta para pimpinan perangkat daerah dari seluruh Jawa Barat yang membidangi program Bangga Kencana.
Wihaji mengapresiasi pencapaian Jawa Barat yang berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 21,7 persen menjadi 15,9 persen pada 2024, melampaui penurunan nasional yang berada di angka 19,8 persen. Target nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024–2029 adalah 14 persen.
“Kalau Jawa Barat turun tinggi sangat berpengaruh terhadap penurunan prevalensi Indonesia. Terima kasih Jawa Barat yang berhasil menurunkan prevalensi stunting sebesar 5 persen (tepatnya 5,8 persen),” tambahnya disambut riuh tepuk tangan ribuan peserta.
Dalam rangka mempercepat penurunan stunting, Wihaji menginstruksikan para penyuluh keluarga berencana (PKB) untuk berkoordinasi dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah masing-masing, guna mendistribusikan Makanan Bergizi Gratis (MBG) kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD.
“Kita sudah kerja sama dengan BGN bahwa semua, saya ulangi, semua ibu hamil, ibu menyusui dan balita non-PAUD wajib diberi MBG, makan bergizi gratis. Itu perintah Presiden dan kita akan laksanakan,” tegasnya.
Wihaji juga menekankan pentingnya penggantian biaya transportasi untuk distribusi MBG yang akan difasilitasi oleh BGN. “Saya memahami suasana kebatinan itu, insyaallah. Saya sudah setuju Pak Prof Dadan sebagai Kepala BGN setuju untuk pembiayaan pengganti bensin,” katanya.
Selain isu stunting, Wihaji menyinggung pentingnya peran ayah dalam keluarga, merujuk pada tingginya angka fatherless atau ketidakhadiran figur ayah dalam pengasuhan anak di Indonesia.
“Hampir 20,9 persen anak-anak kita mengalami fatherless, kehilangan ayah. Ayah punya tapi tidak punya. Ada tapi tidak ada. Ini akan saya sering ulang-ulang. Peran ayah sangat penting karena kini kita kehadiran anggota keluarga baru yang sangat mempengaruhi otak kita. Siapa keluarga baru kita? Handphone,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Wihaji juga menunjukkan kekagumannya pada semangat lebih dari 2.000 peserta Retreat dan Jambore Bangga Kencana. Para penyuluh dan ASN tampak antusias mengikuti setiap sesi, menyanyikan yel-yel, hingga meneriakkan salam kebanggaan mereka. Wihaji pun terlihat terharu menyaksikan semangat peserta yang begitu tinggi.
“Saya hari ini bangga bersama Bapak/Ibu sekalian dalam acara jambore sekaligus retreat dalam memeriahkan rangkaian kegiatan Hari Keluarga Nasional. Terima kasih dan salam hormat dari lubuk hati yang paling dalam,” tutup Wihaji.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.