Jelajah SAPA: Menteri PPPA Bawa Semangat dan Bantuan ke Kampung Pemulung Bekasi
SuaraGarut.id - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia Arifah Fauzi menyerahkan paket bantuan kepada para siswa SD Dinamika Indonesia di Ciketing Udik, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (17/7/2025). Paket bantuan tersebut berupa 300 kilogram ikan segar yang berasal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Menteri Arifah juga menyerahkan 300 paket perlengkapan sekolah dan uang senilai Rp 150 ribu per anak untuk 300 anak yang berasal dari Baznas.
Penyerahan bantuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Jelajah Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) yang digelar dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional (HAN) pada 23 Juli 2025 mendatang. Jelajah SAPA merupakan bagian dari kampanye nasional untuk memperkuat perlindungan perempuan dan anak di berbagai daerah.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program nasional yang bertujuan untuk memperkuat perlindungan dan pemberdayaan terhadap perempuan dan anak, khususnya dalam lingkungan pendidikan dasar. Kegiatan ini juga bertujuan mempererat sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat dalam upaya pemenuhan hak dan perlindungan terhadap perempuan dan anak,” jelas Arifah usai penyerahan bantuan.
Menteri Arifah tak datang sendirian. Turut mendampingi Arifah di SD Dinamika Indonesia antara lain Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian KKP Tornanda Syaifullah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat Siska Gerfianti, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bekasi Ismail Hasyim, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DDP3A) Kota Bekasi Satia Sriwijayanti Anggraini, Camat Bantargebang Cecep Miftah Farid, Lurah Ciketingudik Usep sudharma Wijaya, dan Kepala SD Dinamika Indonesia Nasrudin Mu’anis.
“Jelajah SAPA bukan hanya sekadar kunjungan, tetapi bentuk komitmen nyata pemerintah dalam menjangkau langsung Masyarakat. Pada saat yang sama, mendengar aspirasi mereka, serta memastikan setiap anak dan perempuan mendapat ruang aman untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal,” tambah Arifah.
Arifah menjelaskan, kegiatan Jelajah SAPA menjadi wadah penguatan peran serta semua pihak dalam menciptakan lingkungan yang ramah anak dan responsif gender. Arifah berharap semangat SAPA dapat terus bergema di seluruh daerah sebagai gerakan bersama dalam menciptakan Indonesia yang lebih aman dan ramah bagi perempuan dan anak. Kegiatan ini diharapkan menjadi pemantik semangat untuk membangun ekosistem yang ramah anak dan responsif gender di seluruh wilayah Indonesia.
Menteri Arifah menambahkan, HAN adalah hari anak-anak untuk bergembira bersama. Peringatan ke-41 HAN tidak lagi dipusatkan di satu kota, melainkan dirayakan secara serentak di seluruh daerah di Indonesia.
“Kalau biasanya peringatan Hari Anak Nasional terpusat di satu provinsi atau kota, kemudian perwakilan dari anak-anak seluruh Indonesia akan datang di satu tempat dan bertemu dengan Bapak Presiden untuk membacakan Suara Anak Indonesia. Pada tahun ini kami melakukan pendekatan yang berbeda, kami mencoba dengan pendekatan desentralistik, yaitu pelaksanaan peringatan Hari Anak Nasional dilaksanakan di seluruh sekolah di Indonesia,” kata Arifah.
Anak Hebat
Di hadapan murid SD Dinamika Indonesia, Arifah Fauzi mengatakan bahwa anak-anak di kampung pemulung Ciketing Udik, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, merupakan anak-anak yang hebat. “Mereka anak-anak yang tangguh. Pasti perjuangannya beda dengan anak-anak yang tanpa tantangan seperti ini,” kata Arifah.
Menurut dia, anak-anak tersebut harus senantiasa didukung agar bisa menjadi pemimpin bangsa di masa depan. “Ini adalah generasi masa depan yang harus kita dukung. Mereka akan menjadi pemimpin yang akan datang di tahun 2045. Saya lihat tadi yang mau jadi tentara banyak, yang mau jadi polisi banyak. Bahkan, yang mau jadi presiden banyak banget, padahal presiden itu kan hanya satu di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa dalam kondisi yang sulit seperti ini, mereka tetap punya semangat,” kata Arifah Fauzi.
Pihaknya juga memuji ketangguhan para orang tua, guru, dan masyarakat setempat dalam mendidik dan membersamai anak-anak mereka. “Yang hebat adalah orang tuanya, para pendidiknya, masyarakatnya. Karena, untuk mendidik anak untuk masa depan, tidak bisa dilakukan sendiri. Harus keluarga, bersama sekolah dan lingkungan,” kata Arifah.
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.