Beranda Kemenkes RI Resmikan Klinik Utama Rotinsulu Garut, Dorong Penguatan Layanan Paru dan Penanggulangan TBC

Kemenkes RI Resmikan Klinik Utama Rotinsulu Garut, Dorong Penguatan Layanan Paru dan Penanggulangan TBC

Oleh, Redaksi
2 hari yang lalu - waktu baca 3 menit
Klinik Utama Rotinsulu Dr. H. A. Rotinsulu Garut diresmikan secara langsung oleh Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Azhar Jaya dan Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana./ Diskominfo Kab. Garut

SuaraGarut.id – Upaya peningkatan layanan kesehatan khususnya di bidang penyakit paru dan Tuberkulosis (TB) di Kabupaten Garut mendapat dorongan baru dengan diresmikannya Klinik Utama Rotinsulu Dr. H. A. Rotinsulu Garut. Peresmian dilakukan oleh Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan RI, Azhar Jaya, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, pada Kamis (4/12/2025).

Berlokasi di Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, kehadiran klinik ini diharapkan mampu memperkuat akses masyarakat terhadap layanan kesehatan khususnya di bidang pulmonologi.

Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes RI, Azhar Jaya, menilai Klinik Utama Rotinsulu memiliki peluang besar untuk dikembangkan lebih lanjut.

"Ke depan kalau misalnya memang dibutuhkan, dan masyarakat banyak yang berobat di Klinik ini bisa saja menjadi suatu rumah sakit. Tapi sekali lagi kita lihatlah dulu, saya belum bisa menjanjikan apa-apa, tapi yang jelas ini Klinik kita bangun sebagai Klinik Utama, di atasnya Klinik Utama tentu Rumah Sakit," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa pembangunan fasilitas kesehatan seperti ini merupakan bentuk penguatan peran pemerintah daerah, karena pemerintah daerah dinilai paling memahami kondisi kesehatan masyarakat.

Azhar Jaya turut menyampaikan arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk mempercepat penanganan penyakit yang banyak diderita masyarakat termasuk TB. Ia mengingatkan pentingnya penemuan kasus, kepatuhan pengobatan, dan peran Pendamping Minum Obat (PMO).

"Kalau orang ini sudah kita temukan, sudah diobati selama dua minggu, maka sebenarnya dia sudah tidak menular lagi," tegasnya.

Sekda Garut, Nurdin Yana, mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Garut memiliki harapan besar terhadap keberlanjutan pengembangan klinik ini. Dengan populasi sekitar 2,8 juta jiwa, Garut masih kekurangan fasilitas rujukan terutama ketersediaan tempat tidur rumah sakit.

"Betul yang disampaikan Bu Dokter Leli, beberapa persebaran penyakit yang ada di Kabupaten Garut, nampak-nampaknya juga harapan kami kalau ini jadi rumah sakit tentu di sini komponen-komponen stakeholder lainnya akan bertambah. Sehingga pada akhirnya akan berbagi tugas barangkali," kata Nurdin.

Ia juga menilai bahwa jika kelak klinik ini dikembangkan menjadi rumah sakit, maka keberadaannya dapat membantu penanganan penyakit paru sekaligus percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

"Melihat kondisi itu di Rumah Sakit dr. Slamet, nampak-nampaknya akan lebih representatif jika ini diubah menjadi rumah sakit. Tentu dengan catatan melebarkan wilayah, yang ada sekitar 3 hektar di belakang. Sehingga masyarakat kami Insyaallah siap diayomi. Bahkan mungkin saja bisa membantu dalam konteks penanganan AKI/AKB kami yang cukup besar sampai hari ini pak," tambahnya.

Direktur Utama RS Paru Dr. H. A. Rotinsulu, drg Tri Fajari Agustini, menyampaikan bahwa pembangunan dan pengembangan layanan di Klinik Utama Rotinsulu Garut merupakan komitmen bersama untuk menghadirkan pelayanan paru yang terintegrasi.

"Kami semua juga bertekad untuk dapat menyelesaikan pembangunan dari pada Klinik Utama Garut. Kolaborasi ini memperkuat komitmen kita untuk menghadirkan layanan paru yang unggul, menyeluruh, dan terintegrasi, sebagai program eleminasi TBC cepat yang mungkin tahun 2029 kami ditargetkan 50% daripada eleminasi TBC dapat dituntaskan dengan baik," jelasnya.

Ia juga membeberkan capaian positif layanan TB di Garut, di mana pada tahun 2024 angka keberhasilan pengobatan TB mencapai 97%. Capaian ini mencerminkan bahwa pendampingan dan kemudahan akses layanan menjadi kunci kesuksesan penanganan TB.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, menambahkan bahwa kolaborasi antara Dinas Kesehatan, Klinik Rotinsulu, Puskesmas, dan komunitas TB telah menghasilkan penghargaan dari Gubernur Jawa Barat untuk notifikasi TBC terbaik dan kolaborasi klinik terbaik tahun ini.

"Terus terang kami sangat bahagia sekali menjadi penambah fasilitas rujukan yang ada di Kabupaten Garut," ujar Leli.

Klinik Utama Dr. H. A. Rotinsulu Garut menyediakan berbagai layanan seperti poli umum, poli penyakit dalam, poli penyakit paru, patologi anatomi, radiologi, laboratorium, dan layanan kesehatan lainnya. Adapun jam pendaftaran dan pelayanan dibuka pada hari Senin hingga Jumat sesuai ketentuan yang berlaku.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.