KPK Benarkan Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang Terkait Kasus Kuota Haji dan Menjadi Korban
Jakarta, SuaraGarut.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan adanya pengembalian uang oleh Ustaz Khalid Zeed Abdullah Basalamah dalam kasus dugaan korupsi kuota haji 2024.
“Benar (ada pengembalian uang),” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto kepada wartawan, melansir dari Kompas.com.
Meski begitu, Setyo belum dapat memastikan jumlah uang yang dikembalikan.
“Untuk jumlahnya belum terverifikasi,” ujarnya.
Menurut Setyo, uang tersebut dijadikan barang bukti terkait perkara kuota haji. Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menegaskan pengembalian uang itu berkaitan dengan penjualan kuota haji melalui biro perjalanan.
“ Tentunya ini terkait dengan penjualan kuota ibadah haji yang dilakukan oleh Saudara Ustaz KB melalui Biro perjalanannya,” kata Budi.
Dalam podcast di kanal YouTube Kasisolusi, Khalid juga mengaku telah mengembalikan sejumlah uang yang diperintahkan KPK.
“ Nah makanya teman-teman KPK saya sampaikan semua ini, mereka (KPK) bilang, ‘Ustaz, yang ini, yang 4.500 (dollar AS) kali sekian jemaah (118 jemaah), kembalikan ke negara, Ustaz’. Oke, yang 37.000 (dollar AS) juga dikembalikan ke negara,” kata Khalid.
Ustaz Khalid Basalamah menegaskan bahwa dirinya merupakan korban dalam kasus dugaan korupsi kuota haji yang tengah disidik KPK. Hal itu ia sampaikan usai pemeriksaan di Gedung Merah Putih pada 9 September 2025.
“Posisi kami ini korban dari PT Muhibbah, yang dimiliki oleh Ibnu Mas’ud. Kami tadinya semua furoda. Ditawarkanlah untuk pindah menggunakan visa ini (haji khusus),” ujar Khalid.
Ia menjelaskan, semula dirinya dan jemaah yang berangkat bersamanya menggunakan visa furoda. Namun, kemudian ditawari kuota haji khusus oleh Ibnu Mas’ud.
“Bahasanya Ibnu Mas’ud kepada kami PT Muhibah kalau ini adalah kuota tambahan resmi 20.000 dari Kemenag. Karena dibahasakan resmi dari pihak Kemenag, ya kami terima,” kata Khalid.
Menurutnya, terdapat sekitar 122 jemaah yang ikut menggunakan layanan Travel Muhibbah. Karena tawaran tersebut, ia mengaku tertipu.
“Saya posisinya tadinya sama jemaah furoda, terus kemudian kami sudah bayar furoda sudah siap berangkat furoda, tapi ada seseorang bernama Ibnu Mas’ud … menawarkan kami visa ini (haji khusus),” ucapnya.***
Sumber Kompas
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.