MBG di SDN 1 Limbangan Timur: 271 Siswa Terima Makanan Bergizi, Polisi dan Guru Beri Apresiasi
Sinergi MBG di Garut: Polisi, Guru, dan Yayasan Kompak Wujudkan Anak Sehat dan Cerdas
SuaraGarut.id - Pemerintah tengah menggalakkan program strategis nasional berupa makan siang gratis (MBG) bagi siswa sekolah dasar. Salah satu titik uji coba pelaksanaan program ini berlangsung di SDN 1 Limbangan Timur, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut. Program tersebut disambut positif oleh berbagai elemen, mulai dari aparat keamanan, tenaga pendidik, hingga organisasi pelaksana program.
Kapolsek Limbangan, Kapolsek Limbangan Kompol Waseno menilai program MBG merupakan langkah konkret pemerintah dalam membentuk generasi yang lebih sehat dan cerdas sejak usia dini.
“Tentu kami sangat mendukung program ini, apalagi dilaksanakan di SDN 1 Limbangan Timur. Harapannya, ini bisa terus berlanjut dan bermanfaat besar untuk menyehatkan siswa-siswi kita. Kalau mereka sehat, tentu semangat belajar akan meningkat dan akan lebih mudah meraih cita-cita,” ujar Wasino, usai memantau langsung jalannya distribusi makanan bergizi di SDN Limbangan Timur 1, Senin 21 Juli 2025.
Ia menambahkan, dari sisi keamanan, pelaksanaan program berlangsung kondusif dan lancar berkat kolaborasi antara Polri, TNI, pihak sekolah, serta masyarakat setempat.
“Kami bersama unsur TNI dan masyarakat turut mendampingi jalannya kegiatan ini. Alhamdulillah aman dan tertib. Ke depan, semoga sekolah-sekolah lain yang belum mendapat kesempatan bisa segera merasakan manfaat program MBG ini,” imbuhnya.
Dari pihak sekolah, Kepala SDN 1 Limbangan Timur, Asep Ohan Katrino, mengungkapkan bahwa sebanyak 271 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 menjadi penerima manfaat dari program makan siang bergizi ini. Ia melihat secara langsung antusiasme dan semangat baru dari para siswa setelah mendapatkan makanan bergizi.
“Anak-anak sangat antusias. Program ini jelas memotivasi mereka untuk lebih giat belajar, karena nutrisi yang cukup sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Kami berharap ini bisa diberikan secara berkala agar manfaatnya terasa terus menerus,” ungkap Asep.
Ia juga menyebutkan bahwa menurut hasil pengamatan dan masukan dari ahli gizi, menu makanan yang diberikan sudah memenuhi standar kebutuhan gizi anak.
“Jenis makanannya juga sudah sesuai standar gizi yang ditetapkan. Ini tentu sangat membantu kami sebagai pendidik dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan produktif,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Cahaya Wirabangsa sekaligus pelaksana program, Rijal Alam Arsyad menjelaskan bahwa uji coba ini telah dipersiapkan dengan cermat. Semua tahapan, mulai dari pengadaan, distribusi, hingga penyajian makanan, dilakukan secara terstruktur dan melibatkan banyak pihak.
“Kami melibatkan dinas pendidikan, kepala desa, dan seluruh unsur terkait. Kami ingin memastikan makanan tiba tepat waktu, dalam kondisi hangat, dan dengan kualitas yang terjaga. Dari pengolahan hingga pengiriman, semua kami awasi secara ketat,” tutur Rijal.
Ia menyampaikan bahwa sebanyak 3.499 penerima manfaat diitargetkan dalam tahap awal pelaksanaan program MBG di Kecamatan Limbangan. Mereka terdiri dari siswa sekolah dasar, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita.
“Program ini bukan hanya tentang memberikan makan siang. Ini soal membentuk generasi sehat, mencegah stunting, dan mewujudkan masa depan bangsa yang kuat secara fisik maupun mental,” ujar Rijal.
Pihak yayasan berharap keberhasilan hal ini ini bisa menjadi fondasi kuat untuk memperluas cakupan program ke wilayah lain di Kabupaten Garut dan daerah lain di Indonesia. Dengan sinergi lintas sektor, MBG diharapkan menjadi solusi berkelanjutan dalam pemenuhan gizi anak-anak Indonesia.***
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.