Pemkot Bandung Pertimbangkan Opsi Liburkan Angkot Saat Malam Tahun Baru
SuaraGarut.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sedang mengkaji usulan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengenai penghentian sementara operasional angkutan kota (angkot) di Kota Bandung saat pergantian Tahun Baru. Langkah tersebut dinilai sebagai salah satu upaya untuk menekan kepadatan lalu lintas di tengah lonjakan kunjungan wisatawan.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, usulan tersebut perlu dibahas secara komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak agar kebijakan yang diambil tidak merugikan masyarakat maupun pelaku usaha transportasi.
"Faktanya, saat ini banyak wisatawan yang datang ke Bandung menggunakan kendaraan pribadi. Mau tidak mau, ruang jalan harus lebih banyak diberikan kepada pengguna kendaraan pribadi. Namun pada saat yang bersamaan, angkot juga harus bisa menyesuaikan diri," kata Farhan di Bandung, Selasa.
Farhan menilai kebijakan serupa pernah diterapkan di jalur Bogor–Puncak dan terbukti mampu memperlancar arus lalu lintas selama periode tertentu. Menurutnya, kebijakan tersebut berpotensi diterapkan di Bandung dengan menyesuaikan karakteristik dan kondisi wilayah.
Untuk itu, Pemkot Bandung akan melakukan koordinasi dengan Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung, koperasi operator angkot, serta Organisasi Angkutan Darat (Organda) sebelum mengambil keputusan.
"Jika angkot tidak beroperasi, mereka harus menggunakan alternatif transportasi lain, sementara ojek daring belum tentu semurah angkot," kata Farhan.
Terkait kompensasi bagi pengemudi angkot, Farhan menyebut terdapat wacana pemberian bantuan sebesar Rp500 ribu per pengemudi untuk dua hari penghentian operasional. Dana tersebut direncanakan bersumber dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemkot Bandung.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan rencana untuk meliburkan angkot di Kota Bandung sebagai langkah antisipasi kepadatan lalu lintas pada libur pergantian tahun 2025–2026. Ia menilai Bandung sebagai destinasi wisata utama akan dipadati ratusan ribu wisatawan, sehingga diperlukan solusi untuk mengurai kemacetan.
"Ini seperti di Puncak yang ada kebijakan selama empat hari seluruh angkutan umum diminta libur dan dikasih kompensasi. Di Bandung juga kita harap sama, di dua hari, mudah-mudahan anggarannya Pak Walikota Bandung cukup untuk itu," katanya.
Sumber Antara
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.