Beranda Peringati Hari Puncak 16 HAKTP 2025, DPPKBPPA Garut Ajak Masyarakat Bergerak Hapuskan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Peringati Hari Puncak 16 HAKTP 2025, DPPKBPPA Garut Ajak Masyarakat Bergerak Hapuskan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Oleh, Redaksi
1 jam yang lalu - waktu baca 2 menit
Foto bersama usai Peringatan Hari Puncak 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) Tahun 2025 pada 10 Desember 2025

SuaraGarut.id – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPA) Kabupaten mengikuti kegiatan Peringatan Hari Puncak 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) Tahun 2025 pada 10 Desember 2025. 

Kepala DPPKBPPA Kabupaten Garut, Yayan Waryana, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye publik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak katanya didampingi Kabid Pemberdayaan Perempuan Hj iryani.

Ia menegaskan bahwa peringatan ini bukan hanya kegiatan simbolis, tetapi langkah nyata untuk membangun komitmen bersama.

Foto bersama usai Peringatan Hari Puncak 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP) Tahun 2025 pada 10 Desember 2025. Perbesar +

"Kami mengundang seluruh organisasi untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Setiap orang punya peran dalam mewujudkan rasa aman bagi perempuan dan anak," ujar Yayan, saat ditemui di di Lapangan Alun-alun Garut mulai pukul 06.00 WIB dengan mengusung tema "Kita Punya Andil, Kembalikan Rasa Aman", Rabu 10 Desember 2025.

Yayan juga menyampaikan bahwa keterlibatan berbagai organisasi menjadi bukti bahwa upaya pencegahan kekerasan harus dilakukan secara kolaboratif. 

Ia menuturkan secara tidak langsung bahwa pemerintah daerah ingin memastikan masyarakat memiliki kesadaran kolektif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan.

Sementara itu, Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Garut Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Garut, Dr. Hj. Ernawati, menyampaikan bahwa peringatan ini merupakan bagian penting dari rangkaian 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang dimulai sejak 25 November. Menurutnya, angka kekerasan di Kabupaten Garut masih tinggi dan membutuhkan perhatian serius dari semua pihak.

"Kegiatan ini merupakan peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang diselenggarakan oleh PC Fatayat NU Kabupaten Garut, dengan LKP3A sebagai ketua pelaksana bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Garut. Kami berharap, karena angka kekerasan di Kabupaten Garut cukup tinggi, terutama kepada perempuan dan anak, maka melalui kegiatan seperti ini semua lapisan masyarakat menjadi aware untuk mencegah terjadinya kekerasan," ujar Ernawati.

Ia menjelaskan bahwa Fatayat NU Garut sudah menggelar berbagai kegiatan sejak dimulainya rangkaian 16 HAKTP. Di antaranya kampanye komunitas di Desa Godog dan Desa Banyuresmi, lokakarya untuk tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta lokakarya bagi penyedia layanan pendamping korban kekerasan. Pada puncak kegiatan, Fatayat NU menggelar kampanye publik berupa long march, orasi, dan doa bersama.

"Kami berharap angka kekerasan di Kabupaten Garut menurun, dan seluruh lapisan masyarakat mulai dari pejabat, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga masyarakat luas bisa bekerja sama untuk menciptakan keamanan bagi perempuan dan anak," tambahnya.

Berbagai organisasi perempuan dan lembaga masyarakat tercantum dalam daftar undangan, di antaranya PKK, Ikatan Keluarga Istri dan Ibu Anggota DPRD (IKIAD), Forum PUSPA, Dharma Wanita Persatuan (DWP), Bhayangkari, Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Dharma Yukti Karini, hingga DPD Himpunan Wanita Karya (HWK). 

Peringatan Hari Puncak 16 HAKTP ini diharapkan mampu memperkuat gerakan nasional yang selama 16 hari menyoroti isu kekerasan terhadap perempuan. DPPKBPPA Garut berharap kegiatan tersebut menjadi momentum untuk memperluas kepedulian serta mendorong langkah konkret dalam memutus rantai kekerasan.***

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.