Beranda Ramai di X, Awal Mula Terjadi Pemukukan Koas di Palembang Diduga Soal Jadwal Jaga Natal dan Tahun Baru

Ramai di X, Awal Mula Terjadi Pemukukan Koas di Palembang Diduga Soal Jadwal Jaga Natal dan Tahun Baru

Oleh, Redaksi
1 minggu yang lalu - waktu baca 2 menit
Kasus pemukulan dokter koas di Palembang

SuaraGarut.id - Perkara jadwal jaga di masa Natal dan Tahun Baru membuat dokter koas Muhammad Luthfi Hadhyan babak belur dianiaya oleh sopir salah satu rekannya.

Kekinian beredar rekaman suara yang diduga memperdengarkan pembicaraan Lina ibunda Lady Aurellia Pramesti dengan Luthfi yang datang bersama dua rekan perempuannya.

Dalam kesempatan itu terungkap juga keluh kesah rekan sejawat Lady soal jadwal jaga. Pasalnya Lady diduga sempat tidak jaga seminggu sebelum mendapat jadwal berjaga dua hari sekali.

"Kalau lihat dari jadwal terakhir yang diubah, Lady jamal (jaga malam) 4 kali di hari Jumat, Sabtu pagi, Senin malam, Rabu malam. Dari jaga pertama ke jaga kedua, itu ada jarak satu minggu nggak jaga," kata seseorang diduga rekan perempuan Luthfi di video unggahan akun X @/satria_gigin.

"Ada jarak seminggu tidak jaga, sampai akhirnya Lady jaga 2 hari sekali, dan jaga terakhir itu 3 hari sekali jaraknya," imbuhnya, seperti dilihat pada Minggu (15/12/2024).

Tak hanya itu, seorang pria diduga Luthfi juga sempat menjelaskan pengaturan jadwal jaga di kelompoknya. Menurut Luthfi, Lady ternyata sudah beberapa kali memprotes jadwal jaganya.

"Tante tahu sudah berapa kali dia meminta (ganti jadwal)? Ini masalah dari awal sudah tiga kali (minta ganti jadwal). Pertama, oke diubah karena kemarin ngomongnya, 'Weekend terus?' Oke, diubah," ujar Luthfi.

"Diubah yang kedua kali, masih salah juga. Oke kita ubah lagi. Terus sudah diubah yang kedua, itu kami ubah kemarin malam, sudah kita pastiin, 'Gimana ini sudah oke belum, jadwal yang kita rombak kedua kalinya?' Kita kasih dong (ke dokter), dua kali kita ganti terus," lanjutnya.

Sumber: suara.com

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.