Beranda Sejak Januari Pemda Catat 3.125 Kasus DBD, Paling Banyak Diderita Anak-anak, Remaja Hingga Orangtua

Sejak Januari Pemda Catat 3.125 Kasus DBD, Paling Banyak Diderita Anak-anak, Remaja Hingga Orangtua

Oleh, Redaksi
1 minggu yang lalu - waktu baca 2 menit
Ilustrasi DBD/Pixabay

SuaraGarut.id - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Januari hingga Desember tercatat 3.125 kasus. Dari ribuan kasus itu, paling banyak diderita anak-anak, remaja, hingga orang tua.

"(DBD) menyebabkan 11 orang meninggal. Akan tetapi, di musim hujan yang terjadi selama ini ada potensi banyak sarang nyamuk dan upaya itu harus dilakukan terutamanya pemberantaan sarang nyamuk (PSN)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman, melansir Metrotv.

Ia mengatakan di tengah meningkatnya kasus DBD, petugas kesehatan masih gencar melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Tapi, yang paling penting ialah kesadaran masyarakat dalam kebersihan lingkungan.

"Kasus DBD yang terjadi sekarang merata di 42 kecamatan dan peningkatan tersebut, agar masyarakat selalu waspada dan rutin membersihkan lingkungan sekitar supaya tidak ditemukan jentik nyamuk, selalu rutin menguras bak air, menutup, mengubur (3M), pemberantasan sarang nyamuk serta menjaga pola hidup sehat dan bersih (PHBS)," ujarnya.

Menurutnya, kasus DBD pada musim hujan ada potensi kenaikan. Dia menerangkan Dinas Kesehataan Garut berupaya melakukan sosialisasi dan meminta masyarakat untuk waspada, serta selalu melakukan gerakan satu rumah satu jumantik (G1R1J).

"Petugas kesehatan berupaya melakukan edukasi agar masyarakat peduli terhadap lingkungan untuk menekan supaya kasus ini tidak meningkat di pada awal Januari 2025 melalui penanganan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) agar jentik nyamuk tidak tumbuh dewasa. Pemerintah daerah juga meminta agar setiap sekolah, kantor dan lingkungan masyarakat agar menjaga kebersihan termasuknya di dalam rumah," pungkasnya

 

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.